Antar Jenazah Covid-19 menggunakan truk cuma simulasi, hingga saat ini masih pakai ambulans
Pemprov DKI Jakarta memastikan masih mengantarkan jenazah Covid-19 menggunakan ambulan, bukan truk.
Senin (21 Juni), tersebar beberapa foto yang memperlihatkan sejumlah tenaga kesehatan berpakaian APD lagi memasukkan peti jenazah ke dalam truk. Tersemat tulisan “Mobil Angkutan Jenazah” pada bagian depan truk hijau tersebut.
Foto ini pun tersebar luas pada media sosial dengan komentar-komentar netizen yang mengatakan ini adalah dampak dari meningkatnya Covid-19 pada ibu kota.
Simulasi skenario terburuk penanganan jenazah covid-19
Foto tersebut ternyata berasal dari Pemprov DKI yang lagi melakukan simulasi skenario terburuk penanganan pasien Covid-19 yang meninggal dunia. Kapusdatin Dinas Pertamanan dan Hutan Kota, Ivan Murcahyo secara terpisah mengonfirmasi hal ini ke Detik.
Ia menegaskan bahwa pihaknya gak pernah menggunakan truk untuk mengangkut jenazah Covid-19. Selain itu, ia juga memastikan angkutan ambulans untuk pasien covid-19 Jakarta masih memadai.
“Masih pakai mobil ambulans jenazah. Semua Masih terlayani,” kata Ivan.
Jadi hingga saat ini gak ada jenazah Covid-19 yang dibawa menggunakan truk (atau belum ada). “Kejadian tersebut sampai saat ini belum ada,” tegasnya.
Jakarta masih punya banyak ambulans
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria juga mengatakan kalau saat ini masih belum perlu menggunakan truk karena jumlah ambulans pada DKI Jakarta masih mencukupi.
“Tidak ada jenazah yang diangkut dengan truk. Seluruh jenazah Covid-19 diangkut menggunakan ambulans,” kata Riza.
Riza juga meyakini, meski angka kematian harian tinggi, melebihi 50, Jakarta masih memiliki lebih dari 50 ambulans.
“Teman-teman kita, saya sendiri, partai politik, kita semua punya ambulans. Itu semua bisa digunakan, belum lagi [ambulans milik] rumah sakit, klinik masyarakat.” tutur Riza.
Hingga saat ini, pada DKI Jakarta tercatat 50 kematian perharinya karena Covid-19. Namun sempat ‘cetak rekor’ tertinggi sepanjang masa yaitu 71 kematian pada 22 Juni. Namun harus diingat juga mungkin kematian karena Covid-19 yang gak tercatat secara resmi ada lebih banyak lagi.
Secara resmi, 8.057 orang telah meninggal karena Covid-19 pada wilayah Jakarta per 23 Juni.