Algortima Instagram tak persulit pengguna mencari narkoba
Algortima Instagram disebut-sebut mempermudah remaja untuk mendapatkan narkoba.
Hal ini terungkap lewat laporan terbaru yang dirilis Tech Transparancy Project (TTP) pada Selasa (7/12).
Laporan tersebut menyebut bahwa algoritma platform tersebut tidak mempersulit penggunanya untuk mencari narkoba.
Baca juga: Selebgram Ini Jual Kentut dalam Toples, Raup Untung Hingga Rp700 Juta Seminggu
Penelitian algoritma Instagram
Laporan tersebut dibuat TTP dengan membuat tujuh akun pengguna palsu yang berusia 13 hingga 17 tahun.
Setelah itu, akun-akun tersebut digunakan untuk mencari konten narkoba.
Bahkan dalam salah satu kasus, kolom pencarian platform tersebut terisi otomatis ketika pengguna mulai mengetik kata kunci “buyxanax.”
Tak lama kemudian, akun tersebut pun bisa menemukan akun penjual obat terlarang berjenis Xanax.
Setelah menghubungi akun penjual tersebut, akun palsu milik TTP pun langsung diminta melengkapi informasi permintaan profuk, harga dan opsi pengiriman.
Baca juga: Laura Anna Meninggal, Netizen Indonesia Sampaikan Bela Sungkawa ke Selebgram Brazil Karena Namanya Sama
Konten Narkoba dilarang
Perlu diketahui, konten narkoba sebenarnya sudah dilarang Instagram.
Salah satunya dengan menyensor tagar yang berkaitan dengan narkoba seperti #mdma.
Meski begitu, Instagram dinilai lalai dan tidak menerapkan pembatasan konten yang berfungsi dengan baik. Pasalnya pengguna bisa saja mencari alternatif tagar seperti #mollymdma.
“Kami akan terus melakukan peningkatan di bidang ini dalam upaya berkelanjutan kami untuk menjaga keamanan Instagram, terutama untuk anggota komunitas termuda kami,” ujar juru bicara Meta, Stephanie Ottway.
Your thoughts? Let us know in the comments below!