Punya bayi, warga di kota Seoul dijanjikan bayaran senilai 2 juta won.
Adapun insentif tersebut merupakan program terbaru yang dijalankan oleh pemerintah Kota Seoul, Korea Selatan.
Insentif diharapkan meningkatkan pasangan untuk punya bayi
Dilansir CNBCNewsIndonesia, program ini dijalankan pemerintah sebagai langkah awal mengatasi angka kelahiran yang sangat rendah di sana.
Per 1 Januari 2022, orang tua yang mendaftarkan kelahiran anaknya akan diberikan kesempatan untuk menukarkan voucher uang tunai secara online dan di pusat komunitas lokal.
Selain insentif tersebut, pemerintah juga meluncurkan berbagai subsidi lain, salah satunya pada November, Layanan Asuransi Kesehatan Nasional Korea Selatan mengumumkan bahwa mereka akan memberi voucher tunai sebesar IDR 12 juta untuk ibu baru dan IDR 17 juta bagi mereka yang melahirkan anak kembar.
Tingkat kesuburan terendah secara global
Pada statistik kelahiran dan kematian yang dirilis pemerintah Korea Selatan pada 2020, angka kesuburan berada di 0,84.
Hal itu berbanding terbalik dengan tingkat kesuburan yang mencapai urutan ke-enam di dunia pada tahun 1960.
Bahkan saat ini, Negeri Ginseng memiliki tingka kesuburan yang paling rendah secara global.
Beberapa sumber menyebut nilai beban utang yang besar dan sulitnya mendapat hunian dengan harga terjangkau menjadi alasan para muda-mudi enggak berkeluarga.
Karena saking rendahnya tingkat kelahiran di sana, Insider melaporkan ada ratusan sekolah yang sudah dikosongkan dan ditinggalkan karena tidak memiliki siswa.
-
Korea Selatan Ciptakan Masker Cuma untuk Hidung, Bisa Dipakai Ketika Makan
-
Punya Mobil Sport dan Rumah Mewah, Bocah Ini Baru Berusia 10 Tahun
-
Seekor Ayam Diamankan Karena Berhasil Terobos Masuk Markas Departemen Pertahanan AS
—
Sepertinya ini masalah utama di berbagai negara maju.. tapi kenapa di Indonesia enggak ya?