Fokus pada perjuangan ibu Sumarsih di aksi kamisan
Kisah pilu Maria Catarina Sumarsih yang melakukan Aksi Kamisan jadi sorotan media asing.
Ia memperjuangkan keadilan untuk Wawan, anaknya yang terbunuh pada tahun 1998 di tengah demonstrasi reformasi Indonesia.
Lima belas tahun berselang, aksinya tersebut masih belum membuahkan hasil.
Baca juga: Aksi Kamisan Indonesia Debut di Bangkok
Aksi Kamisan belasan tahun
“Namanya adalah Wawan. Ia adalah mahasiswa berusia 20 tahun yang suka masakan ibunya, khususnya nasio goreng dan sate, ia terbunuh pada tahun 1998 ketika tentara Indonesia menembak para protestan yang menginginkan reformasi politik,” demikian yang tertulis di LA Times.
“(Sumarsih) tidak tau bagaimana menyalurkan kesedihannya selain dengan mengunjungi makan anaknya di ibu kota Jakarta.”
Selama bertahun-tahun, Sumarsih sudah melakukan unjuk rasa dengan berbagai cara. Ia bahkan pernah melempar telur ke anggota parlemen yang membebaskan tentara dari tuntutan hukum atas kesalahannya.
Hingga kini, ia rutin melakukan unjuk rasa di depan istana negara, menjadi pengingat Indonesia atas dosa masa lalu pemerintah.
Baca juga: Aksi Kamisan, Mengingat Kasus-Kasus Yang Tak Terselesaikan
Bukan cuma Sumasih
Tak hanya Sumarsih, LA Times juga menyoroti keluarga lain yang melakukan aksi serupa.
Salah satunya adalah Suciwati, istri dari Munir Said Thalib dan Bedjo Untung, mantan tahanan politik yang disiksa bertahun-tahun yang menyuarakan protes atas pembunuhan ratusan ribu orang dalam gerakan pembasmian komunis di era 1960-an.
“Sumarsih yang kini berusia 69 tahun mengaku bahwa ia cuma pernah absen selama 24 kali, karena urusan di luar kota, sakit atau ketika lockdown covid-19,” lanjut LA Times.
“Kegigihannya telah menjadi sumber keberanian untuk ribuan orang yang didominasi anak muda untuk bergabung dalam demonstrasi parau di seluruh Indonesia. Mereka menyebutnya Aksi Kamisan.”
CALL TO OUR FRIENDS IN BANGKOK!!
Tomorrow @AksiKamisan will be held for the first time in Bangkok. To our allies outside Indonesia, #Kamisan is a protest action that is held every Thursday in front of the state palace. This protest has been going on since 2007.
LET'S JOIN US! pic.twitter.com/KGAJYl8aEi
— Milk Tea Alliance Indonesia (@IDmilktea) February 2, 2022
-
Ahmad Dhani Siap Kirim Musisi Sebanyak Mungkin ke Amerika Serikat Kalo Jadi Presiden
-
Nggak Lagi Cuma Jadi Maskapai, Kini AirAsia Luncurkan AirAsia Food untuk Bersaing dengan GoFood cs
-
Kejaksaan Agung RI Retweet ‘Simpanan Tante’ di Twitter, Admin Diberhentikan
(Foto: Adek Berry / AFP/Getty Images)