Multiverse nggak cuma ada di film fiksi ilmiah
Kalo lo udah nonton film Doctor Strange terbaru, lo pasti udah nggak asing dengan konsep multiverse.
Perlu diketahui, konsep multiverse nggak cuma ada film fiksi ilmiah. Gagasan tersebut juga bersirkulasi di kalangan ilmuwan dunia nyata, jauh sebelum dipopulerkan lewat semesta sinematik Marvel.
Baca juga: Aturan PPKM Terbaru Bolehkan Resto Buka sampai Jam 2 Pagi, Ini yang Perlu Lo Tau!
Multiverse menurut sains (yang ada di Marvel juga)
Hingga kini, sains modern masih belum bisa sepenuhnya memahami konsep multiverse. Pasalnya pemahaman manusia soal realita dan alam semesta terbilang masih sangat belum lengkap.
Alhasil, banyak ilmuwan yang akhirnya bikin teori sendiri terkait konsep tersebut. Salah satu yang paling populer adalah teori inflasi; teori yang menyebut bahwa ekspansi alam semesta yang diyakini telah berakhir miliaran tahun yang lalu ternyata masih berlangsung hingga saat ini.
Hal ini memungkinkan terciptanya alam semesta lain dengan hukum fisika, kumpulan partikel, peraturan gaya dan nilai konstanta fundamental sendiri yang berbeda dengan alam semesta yang kita huni sekarang.
Selain itu, ada pula teori banyak dunia (many-worlds interpretation). Teori ini sempat dijelaskan pada tahun 1957 oleh fisikawan Hugh Everett.
Mirip banget dengan versi serial Loki yang dirilis Marvel pada bulan Juni 2021, teori tersebut memprediksikan adanya garis waktu bercabang yang memungkinkan adanya realitas alternatif. Di realita tersebut, keputusan yang kita buat bisa menghasilkan hasil yang sangat berbeda.
“Hugh Everett berkata, sebenarnya ada jumlah tak terbatas dari Bumi paralel, dan ketika Anda melakukan eksperimen dan Anda mendapatkan probabilitasnya, pada dasarnya semua yang membuktikan adalah bahwa Anda hidup di Bumi di mana itu adalah hasil dari eksperimen itu,” kata fisikawan James Kakalios dari University of Minnesota.
“Tapi di Bumi lain, ada hasil yang berbeda.”
Baca juga: Kecewa dengan Manchester United, Rian D’Masiv Bikin Lagu “EMYU Bapuk Sekali”
Belum bisa dibuktikan
Sayangnya, sains masih belum bisa membuktikan keberadaan multisemesta. Seenggaknya untuk saat ini.
Hingga kini, para ilmuwan masih berdebat untuk mencari metori pengujian empiris teori ini. Namun tak sedikit yang skeptis, pasalnya definisi multiverse tidak bergantung pada alam semesta kita dan tidak mungkin untuk diakses.
Karena itu, pembuktiannya hanyalah murni teori dan, dalam beberapa kasus, filosofi.
“Tapi siapa yang tahu seribu tahun dari sekarang, saya tidak mengatakan seseorang tidak dapat menemukan sesuatu yang tidak akan pernah Anda bayangkan,” jelas Tom Siegfried, jurnalis Sains.
“Kita dapat mengatakan, [multiverse] ini tidak dapat diuji, karenanya itu tidak nyata. Namun ini hanya karena kita tidak tahu cara mengujinya. Dan mungkin suatu hari nanti kita akan menemukan cara untuk mengujinya, mungkin juga tidak. Tetapi alam semesta dapat melakukan apa pun yang diinginkannya.”
Your thoughts? Let us know in the comments below!