Tidak menutup kemungkinan tes PCR kembali diberlakukan
Tes PCR diminta IDI untuk kembali menjadi syarat bagi para pelaku perjalan. Adapun permintaan tersebut disampaikan setelah kenaikan kasus yang kembali terjadi di Indonesia.
Terkait hal itu, Wiku Adisasmito selaku Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 menyebut bahwa pemerintah tidak menutup kemungkinan itu.
“Tidak menutup kemungkinan akan ada pengetatan screening atau langkah mitigasi lainnya jika kasus terus meningkat,” kata Wiku saat dihubungi Kompas.com, Rabu (22/6/2022).
Lakukan pemantauan dan konsultasi
Lebih lanjutnya, Wiku juga memastikan bahwa saat ini pemerintah terus melakukan pemantauan perkembangan kasus Covid-19 sembari terus berkonsultasi dengan pakar kesehatan dalam penanganannya.
“Kami juga selalu berkonsultasi dengan para pakar kesehatan dan asosiasi profesi terkait langkah penanganan yang terbaik,” ujarnya.
IDI ajukan beberapa saran
Sebagaimana diketahui Satgas Waspada dan Siaga Covid-19 PB IDI Erlina Burhan menyarankan pemerintah kembali memberlakukan kebijakan wajip PCR sebagai syarat bepergian.
Dia menjelaskan kebijakan tersebut dianjurkan karena mampu mencegah penularan virus lebih luas.
Di sisi lain, harga tes Covid-19 juga sudah semakin terjangkau.
“Aturan PCR negatif untuk pelaku perjalanan kembali diberlakukan, mengingat harga tes semakin murah,” tuturnya di kantor Sekretariat PB IDI, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (21/6).
Bukan hanya itu, seiring dengan maraknya kenaikan kasus, Erlina juga berharap pemerintah kembali mewajibkan penggunaan masker di area terbuka.
“Dalam kondisi saat ini, kami dari PB IDI meminta agar tetap gunakan masker meski di ruang terbuka apalagi di ruang tertutup,” ujarnya.
-
Twitter, Instagram, Hingga Netflix Terancam Diblokir Kominfo, Mulai Bulan Juli 2022?
-
Pertama di Asia Tenggara, Kasus Cacar Monyet Ditemukan di Singapura
-
Terjadi Pemukulan Terhadap Kurir Paket, Ada Kemungkinan Sistem COD Dihapus?