Self-diagnosis malah bisa picu masalah baru
Dengan adanya arus informasi internet dan sosial media yang begitu deras, self-diagnosis alias diagnosa penyakit sendiri jadi salah satu dampak negatif yang nggak bisa dihindari.
Alih-alih mencari informasi yang akurat dari tenaga medis profesional, banyak orang memilih untuk menggunakan jasa “Dr. Google.”
Meski lo bisa mendapatkan informasi kesehatan yang akurat, hal ini justru juga bisa menimbulkan masalah baru!
https://twitter.com/ndagels/status/1564133636500099072?t=RpRf5_kLPWAIjjVAhydHpA&s=19
Baca juga: Cape Nonton Film Superhero? Mungkin Lo Mengalami Superhero Fatigue!
Self-diagnosis lewat internet: cyberchondria dan salah diagnosa
Self-diagnosis lewat internet sebenarnya bukah hal baru. Opsi ini dipilih karena praktis serta hemat tenaga, waktu dan biaya. Pandemi yang berlangsung beberapa waktu belakangan juga berkontribusi pada tingginya tingkat self-diagnosis.
Namun praktek self-diagnosis tidak disertai satu faktor penting; komunikasi langsung dengan tenaga medis.
Praktek ini pun bisa menimbulkan masalah baru; dari kesalahan diagnosa, penanganan medis yang keliru, hingga cyberchondria.
Cyberchondria adalah istilah untuk fenomena klinis ketika pencarian informasi medis di internet menimbulkan keresahan dan ketakutan berlebihan terhadap kondisi kesehatan. Mirisnya, penelitian membuktikan bahwa kasus cyberchondria meningkat secara stabil.
Diagnosa yang salah juga bisa berdampak fatal karena berisiko menyebabkan kegagalan deteksi penyakit berat seperti serangan jantung, stroke, kejang dan tumor.
Baca juga: Cape Nonton Film Superhero? Mungkin Lo Mengalami Superhero Fatigue!
Internet buat edukasi
Sebenarnya nyari informasi dan konten kesehatan lewat internet itu nggak salah, tapi lo harus paham bahwa konten di platform-platform di jagat maya nggak selalu akurat.
Sementara prakteknya tak bisa cegah, kita sebagai pengguna internet baiknya tetap harus bijak.
Jika lo menemukan gejala yang mengkhawatirkan lewat internet, barengi dengan pemeriksaan dokter untuk bisa mendapatkan penanganan medis yang tepat.
Your thoughts? Let us know!