Indonesia peringkat pertama soal kekerasan hewan DI DUNIA!
Isu kekerasan hewan bukan hal baru di Indonesia. Aksi penyiksaan monyet dan konsumsi kucing hamil yang beredar di internet belakangan adalah bukti nyatanya.
Percaya atau nggak, riset bahkan membuktikan bahwa Indonesia menduduki peringkat pertama soal produksi konten kekerasan hewan di jagat maya; mulai dari YouTube, Facebook dan TikTok.
Menurut Asia For Animals Coalition, sebanyak 1.626 dari 5.480 konten tersebut dihasilkan oleh negara ini. Angka tersebut terpaut jauh dari Amerika di posisi kedua yang “hanya” menghasilkan 296 konten.
Baca juga: Polisi Arab Saudi Amankan Seorang Pria Karena Doakan Ratu Elizabeth II Masuk Surga Ketika Umrah
Alasan seseorang melakukan kekerasan terhadap hewan
Dilansir dari Colorado LINK Project, yayasan perlindungan hewan yang didukung University of Denver Graduate School, perilaku ini dimotivasi banyak hal.
Beberapa di antaranya adalah untuk mendapatkan hiburan, rasa tidak suka terhadap hewan tertentu, hingga untuk mendapatkan sensasi rasa “berkuasa.”
Nggak bisa dimungkiri pula, aksi ini juga terjadi karena adanya minimnya awareness dan rasa perikemanusiaan terhadap hewan.
Baca juga:
Nggak bisa dianggap remeh
Bukan cuma negatif, perilaku ini juga bisa berdampak panjang. Bahkan sejumlah studi menunjukkan adanya kaitan antara kekerasan terhadap hewan terhadap kekerasan terhadap manusia juga.
“Semua orang yang terbiasa memandang makhluk lain tidak berharga bisa saja berkesimpulan bahwa nyawa manusia juga tidak berharga,” jelas Dr Albert Schweitzer, dikutip dari laman PETA.
Biro Federal Investigasi (FBI) bahkan menjelaskan bahwa pembunuh dan pelaku perkosaan berantai biasanya punya sejarah kekerasan terhadap hewan.
Sementara itu, studi dari Northeastern University dan Massachusetts SPCA juga menunjukkan studi bahwa orang-orang yang melakukan aksi tersebut lima kali lebih mungkin melakukan aksi kriminal yang disertai kekerasan terhadap manusia lain.
Your thoughts? Let us know!