Kematian yang janggal
13 paus mati di perairan selatan Teluk Nuevo yang berada dekat dengan semenanjung Valdes, Patagonia, Argentina.
Kejadian 13 paus mati ini tentu menjadi perhatian dari beragam kalangan.
Terhitung sejak tanggal 24 September hingga 2 Oktober 2022, ada 13 paus yang ditemukan tak bernyawa.
Melansir Whale Conservation Institute (Institute Instituto de Conservacion de Ballenas), 13 paus tersebut diketahui mati di dalam kawasan suaka dan tempat perkembangbiakkan mamalia berukuran besar.
Sedang dalam tahap otopsi
Berdasarkan keterangan yang dilansir dari France 24, saat ini 13 paus yang mati tersebut sedang dalam proses otopsi oleh pihak berwenang.
Langkah ini dilakukan sebagai upaya untuk mengetahui apa penyebab dari kematian yang dialami ketiga belas paus tersebut.
Pihak berwenang telah melakukan pengujian terhadap kandungan air dan moluska.
“Untuk menentukan keberadaan biotoksin yang mungkin terkait dengan proliferasi ganggang berbahaya yang dikenal sebagai pasang merah,” kata Koordinator Program Paus, Agustina Donini dalam sebuah pernyataan yang dirilis oleh Institute Instituto de Conservacion de Ballenas (ICB) Senin (3/10).
Hasil pengamatan 13 paus mati
Hasil dari pengamatan para ahli sejauh ini, tidak ada tanda-tanda trauma atau cedera yang dialami oleh ketiga belas paus yang mati tersebut.
Selain itu, para ahli mengatakan, bahwa kematian 13 paus dalam jarak waktu yang berdekatan dan jumlah yang banyak menandakan masalah yang serius.
Melansir pernyataan dari Marcella Uhart selaku Direktur Program Paus, berdasarkan pengamatan sejauh ini, ada kemungkinan keadaan lingkungan lokal yang menjadi penyebab terbesarnya.
Mengutip dari France 24, penduduk lokal sebenarnya telah disarankan untuk menghindari megkonsumsi segala jenis moluska.
Alasannya karena moluska dapat menyimpan racun yang bersumber dari ganggang yang mereka konsumsi.
Selebihnya, saat ini kasus 13 paus yang ditemukan tak bernyawa ini masih terus didalami.
—
What are your thoughts? Let uss know!