Fenomena yang marak terjadi di KorSel
Fenomena lonely death mungkin tidak pernah terbayang sebelumnya menjadi salah satu masalah yang cukup serius.
Pasalnya, lonely death menjadi sebuah fenomena dengan kasus yang cukup tinggi angkanya.
Dalam hal ini, Korea Selatan adalah salah satu negara dengan tingkat kematian yang tinggi disebabkan oleh fenomena ini.
Memangnya apa itu lonely death?
Lonely death dalam Bahasa Indonesia berarti mati kesepian. Yang sebutannya di Korea Selatan dikenal sebagai ‘godoksa’.
Godoksa awalnya lebih dikenal dengan sebutan ‘kodokushi’.
Kodokushi sendiri merupakan istilah lonely death yang sudah lebih dahulu dikenal di Jepang.
Fenomena mati kesepian ini umumnya merupakan sebuah kondisi yang dialami oleh para orang lanjut usia yang sehari-hari tinggal sendirian.
Sementara, pengertian dari lonely death adalah mati kesepian dengan kondisi tanpa adanya keberadaan keluarga atau kerabat terdekat di saat-saat terakhir.
Jadi kasus yang terus meningkat
Berdasarkan data dari Badan Statistik Korea, hingga saat ini jumlah angka rumah tangga yang beranggotakan tunggal atau hanya satu orang meningkat tinggi.
Rumah tangga tunggal adalah rumah tangga yang hanya terdiri dari satu orang anggota keluarga.
Angka tersebut terbilang melonjak signifikan karena dari yang awalnya 5,39 juta pada tahun 2016, kini menjadi 6,64 juta pada tahun lalu.
Dilansir dari Korea Herald, kini hampir sepertiga rumah tangga tunggal di Korea Selatan.
Angka tersebut turut disumbang dari beberapa faktor pencetus. Antara lain adalah tingginya kasus perceraian, kesehatan memburuk, pengangguran di generasi muda, dan pensiun dini.
—
If you find yourself feeling not well, please (at least) let someone know. What are your thoughts? Let uss know!
-
Inflasi di Argentina Diprediksi Bakal Sentuh 100 Persen, Banyak Pekerja Memulung
-
Catur Cepat AYCC 2022: Atlet Indonesia Bawa Pulang Beberapa Medali
-
Ide Aneh Perhiasan dari Bakteri yang Curi Perhatian
(Image: via Unsplash)