Upaya meningkatkan populasi
Populasi Korea Utara terus menyurut.
Adapun hal tersebut merupakan dampak berkurangnya angka kelahiran negara itu.
Dalam rangka upaya meningkatkan populasi, Korut bakal memberikan makanan bantuan dua kali setahun bagi warga yang memiliki tiga atau lebih anak.
Bantuan diberikan dua kali setahun
Dilansir dari CNNIndonesia, bantuan akan diberikan setiap hari ulang tahun Kim Il Sung dan Kim Jong Il.
Seorang sumber menyebut Pyongyang akan memberikan makanan seperti 20 kilogram jagung, dua kilogram pasta kedelai, serta sebotol minyak goreng setahun dua kali.
“Mereka menuntut perempuan punya banyak anak, namun penduduk kecewa karena stok makanan semacam itu hanya datang sesekali,” kata sumber anonim tersebut seperti dikutip Radio Free Asia.
Enggan punya anak karena kesulitan keuangan
Meski ditawarkan insentif, banyak warga Korut yang enggan memiliki banyak anak lantaran kesulitan membiayai diri sendiri.
FYI, sebagian besar warga hidup miskin dan dihantui krisis pangan.
“Sulit bagi kebanyakan perempuan untuk memenuhi kebutuhan diri mereka sendiri akhir-akhir ini. Jadi siapa yang dalam benaknya mau punya tiga anak atau lebih seperti orang bodoh?” ucapnya.
Sumber lain menyebut untuk bisa menaikan minat memiliki anak, pemerintah harus menyelesaikan persoalan makanan dan mata pencaharian.
Terus merosot di tengah krisis
Berdasar data Bank Dunia 2020, tingkat kelahiran Korea Utara adalah 1,8 anak per perempuan.
Rendahnya angka itu menjadi petaka bagi negara yang sangat bergantung pada tenana kerja pribumi untuk menyokong militer mereka.
Jika terus menyusut, dikhawatirkan tidak ada lagi orang yang bisa membanung negara itu.
Masih lebih tinggi ketimbang Korea Selatan
Lucunya, walau sudah tergolong rendah, tingkat kelahiran di Korut ternyata lebih tinggi ketimbang Korea Selatan.
Diketahui negara tetangga itu angka kelahirannya hanya mencapai 0,8.
Sementara Jepang hanya 1,3.
Demi meningkatkan angka kelahiran, pemerintah negara tersebut juga terus berupaya menawarkan jaminan serta tunjangan bagi warga mereka yang memiliki anak.
—
Let us know your thoughts!
-
Jastip Ternyata Rugikan Negara, Begini Penjelesan Kemenkeu
-
Resesi Seks: Jumlah Pernikahan dan Kelahiran Terendah dalam Sejarah Korsel dan Jepang
-
Sebut Valentine Budaya Kristen, Taliban Larang Perayaan di Afghanistan