Timbulkan perdebatan
Apa yang bisa dilakukan AI semakin mencengangkan.
Salah satunya adalah kemampuan mengerjakan lirik sampai dengan musik dalam hitungan detik.
Sontak hal tersebut menimbulkan perdebatan soal proses kreatif dan keabsahan ‘penciptaanya’ dalam ajang kompetisi penghargaan musik.
Lagu ciptaan AI enggak valid buat menang, tapi …
The Recording Academy selaku yayasan pengelola Grammy mengambil keputusan bahwa musik buatan AI tidak akan dimenangkan.
Meski demikian, mereka bukan melarang sepenuhnya elemen AI, namun diperlukan keterlibatan ‘besar’ dari manusia dalam pembuatannya.
“Jika ada suara nyanyian AI atau instrumentasi AI kami akan mempertimbangkannya. Namun kategori berbasis penulisan lagu, sebagian besar harus ditulis manusia,” jelas Harvey Mason Jr, CEO Recording Academy.
Baca juga: Meta Secara Resmi Rilis Aplikasi Threads yang Siap Saingi Twitter
AI merupakan kemajuan teknologi dalam bermusik
Adapun keputusan itu merupakan langkah The Recording Academy untuk terus mendukung perkembangan bermusik.
Pasalnya, AI semakin sering digunakan oleh musisi.
“Pada titik ini, kami akan mengizinkan musik dan konten AI untuk didaftarkan, tetapi Grammy hanya akan diberikan kepada kreator manusia yang telah berkontribusi secara kreatif dalam kategori yang sesuai.“
—
Let us know your thoughts!
-
Wajar Nggak Sih Belum Nikah di Umur 30 Tahun?
-
Matikan HP 5 Menit Sehari Jadi Himbaun Bagi Warga Australia, Kenapa?
-
Pertama Kali dalam Sejarah Pemilu Didominasi 52% Pemilih Muda