Gelombang panas di Eropa
Ada lebih dari 61 ribu orang yang dinyatakan meninggal dunia akibat gelombang panas yang terjadi selama musim panas di kawasan Eropa.
Cuaca ekstrim pada tahun ini diperkirakan lebih buruk jika dibanding musim panas di Eropa tahun lalu.
Jumlah kematian capai 60 ribu orang di tahun lalu dalam 4 bulan
Hal tersebut sejalan dengan laporan dari Badan Statistik Uni Eropa, Eurostat, yang menyatakan bahwa gelombang panas di musim panas tahun ini meningkatkan jumlah kematian di benua Eropa.
Jika direpresentasikan dengan angka, ada setidaknya 61.672 jumlah kematian dengan kasus gelombang panas yang ekstrim di sepanjang 30 Mei hingga September tahun lalu.
Angka tersebut didapatkan berdasarkan penelitian Jurnal Nature Medicine.
Hanya 5 hari sudah ada 11 ribu lebih kematian dengan akibat gelombang panas
Namun yang membuat musim panas di tahun ini menjadi lebih buruk adalah hanya dalam waktu 5 hari, sudah ada belasan ribu kematian dengan kasus yang sama.
Di sepanjang 18-24 Juli 2023, gelombang panas yang ekstrim menyebabkan lebih dari 11.600 kematian di Eropa.
Data tersebut didapatkan melalui sebuah penelitian yang dilakukan oleh para ilmuwan dari Institut Kesehatan Global Barcelona dan lembaga penelitian kesehatan Prancis INSERM.
Mereka menggunakan model dalam penelitiannya agar bisa memprediksi kematian dengan kasus cuaca ekstrim di sejumlah wilayah di setiap minggu sepanjang musim panas 2022.
—
Let uss know your thoughts!
-
Penelitian CIPS Menyatakan Ada 21 Juta Orang Indonesia Kurang Gizi
-
Film Terakhir Hayao Miyazaki bakal Jadi Film Pertama Ghibli yang Dirilis di IMAX
-
Pilot Minta 20 Penumpang Turun dan Ikut Penerbangan Selanjutnya karena Pesawat Kelebihan Muatan
-
Setel Musik ‘Kencang-kencang’ di Pantai Portugal Terancam Kena Denda Rp589 Juta
Courtesy of Unsplash/Sara Kurfeß