Pria Jepang Menikah dengan Karakter Fiksi
Pada tahun 2019, seorang pria asal Jepang bernama Akihiko Kondo sempat merayakan pernikahan dengan karakter fiksi Hatsune Miku.
Ketika itu, upacara tersebut dilangsungkan dengan bantuan teknologi hologram. Sayangnya, interaksi kedua “mempelai” tidak berjalan mulus karena gatebox (software penyedia hologram tersebut) tak lagi tersedia. Meski begitu, Akihiko tetap bahagia meski istrinya cuma hasil rekayasa teknologi.
Yang jadi pertanyaan: mungkinkah manusia jatuh cinta dengan robot? Apa penyebabnya?
“Rasa cinta saya pada Miku tidak berubah. Saya mengadakan upacara pernikahan karena saya berpikir saya bisa bersama dengannya selamanya,” kata Akihiko Kondo, dikutip dari The Mainichi.
(via Giphy)
Lalu, Apakah Manusia Bisa Jatuh Cinta Sama Robot?
Jawabannya (ternyata) iya!
Director of the Artificial Intelligence and Robotics Technology Laboratory, Hooman Samani, berpendapat manusia bisa jatuh cinta dengan robot. Samani sendiri menciptakan istilah ‘lovotics’ dan mempelajari cinta ‘dua arah’ antara robot dengan manusia.
Samani juga mengembangkan lovotics robot yang memiliki fitur artificial endocrine system (AES), dengan hormon digital, termasuk oxytocin, yang kadang disebut hormon cinta.
“Ketika robot ini berinteraksi dengan manusia, level oxytocin yang berada di dalam robot tentu saja secara artifisial akan berubah perlahan-lahan,” kata Samani.
Penyebab Manusia Jatuh Cinta Sama Robot
- Banyak orang merasa terisolasi dan membutuhkan koneksi.
- Robot, salah satunya chatbots, dianggap sebagai partner yang hampir dinilai.
- Hubungan dengan AI dianggap dapat memberikan hampir seluruh dukungan emosional, meski tanpa ada ekspektasi balasan.
(via Giphy)
TL;DR
Fenomena Akihiko Kondo yang menikah dengan hologram karakter fiksi Hatsune Miku menjadi salah satu potensi dari munculnya rasa cinta antara manusia ke robot. Bila dilihat dari perspektif ilmu pengetahuan, rasa cinta antara manusia ke robot terjadi karena banyak masyarakat yang kesepian.
Namun, ternyata jatuh cinta dengan robot dapat membuat seseorang tak ingin menjalin hubungan dengan orang asli.
Bagaimana tanggapan kalian soal fenomena ini? Let us know!
(Photo courtesy by Freepik)