Papan ucapan bermunculan setelah Aceh “dinobatkan” sebagai provinsi termiskin

Aceh menjadi provinsi termiskin di seluruh Sumatra.

Kabar ini mencuat setelah Badan Pusat Statisik merilis data kemiskinan di seluruh Indonesia menempatkan provinsi tersebut di posisi puncak dengan persentase sebesar 15,43%.

Hal ini tentu memicu kekecewaaan buat warga tersebut. Pasalnya provisi itu dikenal punya anggaran pembangunan yang cukup besar.

Tak lama berselang, sejumlah papan ucapan bernada sarkastis pun bersemat di kantor gubernur, mengkritik minimnya perkembangan ekonomi di kawasan tersebut.

Baca juga: 5 Film Timo Tjahjanto yang Wajib Lo Tonton

Papan ucapan di kantor gubernur

Berbagai ucapan bermunculan dengan isi tulisan yang beragam.

Salah satunya berbunyi: “Selamatatas jackpot juara 1 termiskin se Sumatera“. Lalu, di bawahnya tertulis dari Scatter mania Aceh.

Selain itu, ada pula ucapan yang menyindir pemerintah karena bisa menjadi “juara bertahan” di daftar tersebut.

Kritik juga disampaikan oleh Pengamat ekonomi dari Fakultas Ekonomi Universitas Syiah Kuala, Dr Amri, SE, MSi.

“Data BPS itu adalah hal yang valid, sudah jelas alat ukurnya, yang perlu diperbaiki adalah kebijakan, perencanaan, dan manajemen anggaran di Aceh. Harusnya anggaran tepat sasaran, APBA cukup besar ditambah dana otonomi khusus, tapi belum bisa meningkatkan kesejahteraan rakyat,” jelas Amri, dilansir dari Kompas.

Baca juga: Hujan Deras Dari Semalam, Jakarta Kebanjiran Lagi. Ini Beberapa Titiknya!

Aceh butuh pemekaran?

Menanggapi kejadian ini, Mantan Bupati Aceh Tenggara periode 2004-2009 Armen Desky pun angkat suara.

Menurutnya, ketidakmampuan Aceh menyelesaikan persoalan kemiskinan selama beberapa periodesasi kepemimpinan Gubernur dikarenakan luas wilayah yang terlalu luas. Karena alasan tersebut, pemekaran pun dinilai jadi solusi yang bisa dipertimbangkan.

“Kan sudah kita prediksi sejak dahulu, percepatan pembangunan dan ekonomi di wilayah Aceh adalah dengan pemekaran provinsi hingga 3 wilayah. APBA kita sekarang Rp 15 triliun, jadi kalau 3 provinsi ada Rp 10 triliun saja sudah Rp 30 triliun, sudah pasti provinsi kita terkaya dan termakmur,” kata Armen Desky, dikutip dari Kompas.

(KOMPAS.COM/TEUKU UMAR)