Ahli IT UGM, Ridi Ferdiana
Ahli IT Universitas Gadjah Mada (UGM) Ridi Ferdiana akhirnya ikut angkat suara soal upaya pemerintah menangani hacker Bjorka.
Menurutnya, alih-alih mencari identitas sang hacker, lebih baik Presiden Joko Widodo fokus pada penguatan kemanan data.
“Bjorka saat ini sudah dipastikan menyebarkan data, tetapi belum tentu hacker-nya yang bersangkutan,” kata Ridi, dikutip dari CNN Indonesia, Rabu (14/9).
Baca juga: Jepang Bikin Mangkuk dan Sendok yang Bisa Bikin Makanan Asin Meski Nggak Dibumbuin
Pendapat ahli UGM
Menurut RIDI, tim respons sebaiknya fokus untuk mempertebal keamanan data.
Selain itu, diperlukan juga upaya edukasi masyarakat dan institusi agar Indonesia memiliki budaya penyimpanan data secara aman.
“Sistem perlindungan data di sistem manapun tidak akan tahan peluru di lekang zaman. Artinya, aman kemarin bukan berarti aman hari ini,” ungkapnya. “Kita jangan mengabaikan atau denial (menyangkal) terhadap situasi keamanan data. Kita juga harus mulai tidak menganggap remeh hal-hal kecil terkait keamanan.”
“Kejadian Bjorka dalam membagikan data pribadi adalah sinyal nyata berupa kritik membangun kepada pemerintah untuk berbenah diri dan mengatur ulang prioritas keamanan dan perlindungan privasi. Reskilling juga mutlak dilakukan agar secara berkala sistem keamanan kita dikaji dan disempurnakan,” ungkapnya.
https://www.instagram.com/p/CiaFILkrcp9/?utm_source=ig_embed&ig_rid=fea7e0b0-e1ca-43a1-9eb8-5d9c94a92728
Baca juga: Polisi Arab Saudi Amankan Seorang Pria Karena Doakan Ratu Elizabeth II Masuk Surga Ketika Umrah
Tukang thai tea ditangkap
Sebelumnya, seorang pemuda madiun berinisial MAH diamankan kepolisian karena diduga sosok asli Bjorka.
Ia adalah warga Desa Banjarsari Kulon, Kecamatan Dagangan, Kabupaten Madiun.
Warga setempat mengenalnya sebagai sosok yang sehari-hari membantu orang tuanya jualan es di depan pasar.
Namun tak lama berselang, pria tersebut dibebaskan karena tidak terbukti sebagai Bjorka.