Air di Bulan jadi penemuan terbaru pesawat robotik China Chang’e 5. Dianggap selama ini tidak memiliki air, ternyata pesawat itu berhasil menemukan bukti keberadaan air di permukaan bulan.

Tim peneliti yang dipimpin Profesor Lin Yangting dan Lin Honglei dari Institute of Geology and Geophysics di Chinese Academy of Sciences menemukan adanya bekas air di bebatuan yang diambil Chang’e 5 dari permukaan bulan.

Temukan air di Bulan, sejumlah penelitian dilakukan

Temuan ini kemudian dipublikasikan di jurnal Sciene Advances, di mana terlibat pula peneliti dari  ational Space Science Center of CAS, University of Hawaii, Shanghai Institute of Technical Physics of CAS, dan Nanjing University.

Untuk diketahui, Chang’e 5 mendarat pada bagian bulan yang berlapis batu basalt muda, dan mengirimkan bebatuan seberat 1.731 ke Bumi.

Sebelumnya bebatuan itu dijui menggunakan lunar mineralogi spectometer (LMS) yang ada di pesawat robotik tersebut.

Air di Bulan Jadi Penemuan Terbaru Pesawat Robotik China!

Hasilnya menunjukan ada bekas air dalam bebatuan itu. Air (OH/H20) bisa terdeteksi menggunakan spektrometer di ~3 µm. Hanya saja, pada 2 µm, emisi panas dari lapisan bulan yang panas bakal mengubah dari menutupi fitur spektrometer tersebut.

Karenya para penilit kemudian menggunakan model koreksi thermal untuk bisa membaca hasil spektometer tersebut. Hasilnya ditemukan adanya genangan air sebakan 120ppm di tempat Chang’e mendarat.

Misi Chang’e untuk menemukan bukti letusan gunung berapi

Untuk diketahui, Chang’e 5 adalah misi tanpa awak yang mendarat di sisi terdekat Bulan pada Desember 2020.

via Wikipedia

Misi ini membawa 1,7 kg batuan bulan ke Bumi, di mana itu merupakan sampel pertama yang dikumpulkan dari Bulan sejak 1976 yang menggunakan misi Luna 24 Uni Soviet.

Tujuan Chang’e-5 adalah menemukan bukti dari beberapa letusan gunung berapi termuda di Bulan.

Wah film The Silent Sea in real life gitu??