Ini cerita di balik kepercayaan Tionghoa yang beredar di masyarakat!
Perayaan Imlek alias Tahun Baru Cina tentu nggak bisa dilepasin dari kebudayaan Tionghoa yang juga ikut berkembang di masyarakat.
Dari tahun ke tahun, banyak mitos dan kepercayaan yang akhirnya dipercaya publik bahkan hingga turun-temurun. Meski begitu, kepercayaan yang bersirkulasi di masyarakat nggak selalu disertai pemahaman dan maknanya.
Karena itu, USS Feed ngumpulin beberapa makna dan alasan dari beberapa kepercayaan Tionghoa yang lo mungkin belom tau! Berikut beberapa di antaranya!
- Hujan ketika Imlek simbol keberuntungan
Imlek kerap diidentikkan dengan hujan. Hal ini tentu tidak terjadi tanpa alasan.
Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), perayaan Imlek yang selalu jatuh di akhir Januari atau awal Februari memang selalu bertepatan dengan puncak musim hujan.
Namun dari perspektif tradisional Tionghoa, hujan dikaitkan dengan keberuntungan. Hal ini berkaitan dengan mata pencahariaan masyarakat Tionghoa zaman dulu sebagai petani di ladang dan kebun yang nasibnya banyak bergantung pada hujan.
Nggak cuma itu, ada pula kepercayaan yang menyebut bahwa hujan Imlek adalah penanda bahwa Dewi Kwan Im sedang menyiram bunga Mei Hwa yang diartikan sebagai turun berkah dari langit. Orang-orang Tionghoa percaya bahwa bunga Mei Hwa adalah bunga yang ditanam oleh Dewi Kwan Im menjelang hari raya Imlek.
- Nggak boleh bersihin rumah ketika Imlek
Jelang perayaan Tahun Baru Cina, biasanya warga Tionghoa dianjurkan untuk tidak bersih-bersih rumah. Pasalnya hal ini dipercaya bisa “menyapu rezeki.”
Nggak cuma itu, bahkan alat pembersih seperti sapu, penyedot debut, kemoceng dan lainnya juga harus dihindari!
- Nggak semua orang boleh bagi-bagi angpao
Perayaan Tahun Baru Cina kerap jadi angin segar tersendiri buat kaum jomblo. Pasalnya mereka bisa menerima angpao dari kerabat tanpa harus memberi angpao kembali.
Pasalnya angpao hanya boleh diberikan oleh orang-orang yang sudah menikah. Jika para jomblo memberi angpai meski belum nikah, maka mereka dipercaya bakal makin lama joblo dan makin sudah nikah.
Jika tetap ingin memberikan uang, maka jomblo bisa memberikannya tanpa bungkusan angpao!
- Kenapa tidak ada shio kucing
Kalender Cina membagi tahun menjadi 12 siklus tahun sesuai dengan 12 shio yang ada; tikus, kerbau, macan, kelinci, naga, ular, kuda, kambing, monyet, ayam, anjing dan babi.
Menurut legenda China, urutan shio itu berdasarkan hasil perlombaan yang dilaksanakan Kaisar Giok (raja langit). Dua belas hewan yang berhasil melewati sungai dan tiba di sisi Kaisar Giok akan terpilih menjadi shio.
Ada beberapa versi terkait alasan kucing tidak jadi shio.
Salah satu yang paling populer menyebut bahwa kucing dan tikus dulu adalah sepasang sahabat. Karena itu, keduanya pun berjanji untuk mengikuti perlombaan tersebut bersama.
Namun keesokan harinya sang tikus malah tidak membangunkan kucing dan pergi menyeberangi sungai sendiri, meninggalkan sang kucing.
- Kenapa imlek identik dengan warna merah dan buah jeruk
Imlek selalu didentik dengan warna merah. Pasalnya kebudayaan Cina menggunakan warna tersebut sebagai simbol kebahagiaan. Sementara itu, warna putih dinilai melambangkan duka.
Makna positif juga disimbolkan dengan jeruk. Buah tersebut dinilai membawa keberuntungan. Karena itu, perayaan imlek kerap diiringi dengan kegiatan bertukar jeruk!