Akhirnya, Amazon berhasil beli Metro Goldwyn Mayer!
Setelah isu beredar tentang Amazon yang bakal beli MGM (Metro Goldwyn Mayer) Studio, akhirnya hal ini terwujud. Secara resmi, perusahaan raksasa itu membeli studio berbagai film Hollywood itu dengan harga US$8,45 juta, atau sekitar Rp120 miliar.
Dengan begini, perusahaan milik Jeff Bezos itu akan memiliki berbagai waralaba perfilman Hollywood, termasuk ‘James Bond‘ dan ‘Rocky‘.
Kabar tentang keinginan studio dengan ikon singa itu untuk menjual studio film dantv serta seluruh koleksinya sudah mulai beredar sejak akhir tahun 2020. Kini, mereka sudah membuat kesepakatan.
Dengan Mengakuisisi seluruh perusahaan MGM, ini akan menjadi kekuatan utama dalam layanan streaming Amazon Prime Video.
Sebuah langkah besar bagi dunia Hollywood
Sejak pengumuman kebangkrutan MGM satu dekade lalu, perusahaan ini berada di bawah beberaoa hedge fund dan perusahaan induk.
Beberapa tahun belakangan, cabang studio MGM aktif dengan seri James Bond dan Creed, serta beberapa film non-franchise juga, mengutip ScreenRant. Lalu, kalau kita tarik lagi ke belakang, mereka juga punya sederet koleksi film hits golden age.
Misalnya, ‘Gone with the Wind‘, ‘Wizard of Oz‘, ‘The Pink Panther‘, ‘Robocop‘, ‘Legally Blonde‘, ‘The Silence of the Lambs‘, dan masih banyak lagi.
Maka dari itu, akuisisi ini adalah langkah besar bagi Amazon untuk meningkatkan koleksi film dan serial klasiknya. Selain itu, kesepakatan ini juga mendatangkan peluang untuk mengembangkan franchise besar seperti ‘007‘ dan ‘Rocky‘ sebagai konten original.
Kesepakatan untuk membuat ‘storytelling‘ yang hebat
Kesepakatan ini berarti MGM bisa mempertahankan warisannya, semetara Amazon bisa memperkuat layanan streaming-nya.
Mengutip dari Complex, Senior Vice President dari Prime Video dan Amazon Studios Mike Hopkins menyatakan:
“Nilai finansial sebenarnya di balik kesepakatan ini adalah harta karun dalam katalognya yang kami rencanakan untuk menata ulang dan mengembangkannya bersama dengan tim berbakat MGM. Ini sangat menyenangkan dan memberi banyak peluang untuk membuat ‘storytelling’ yang berkualitas tinggi” katanya.
—
Baca juga: