Pernyataan sikap Amigdala
Usai viralnya pengakuan eks vokalis Amigdala, Aya Canina, mengenai dugaan kekerasan, grup itu pun akhirnya buka suara.
Tanggapan itu mereka unggah lewat akun Instagram mereka.
Lewat postingannya, Amigdala juga menyertakan beberapa poin, diantaranya komitmen mereka untuk memenuhi tuntutan Aya Canina.
Selain itu, mereka juga menyatakan komitmennya untuk berpihak penuh kepada penyintas kekerasan, memberikan ruang aman, dan dukungan untuk mendapat keadilan dan pemulihan.
Mengaku lalai ambil tindakan
Dalam postingan yang sama, setiap member grup indie tersebut mengakui kesalahan atas kasus dugaan kekerasan yang Aya Canina alami.
“Kami lalai. Kami tidak ikut camput dan mengambil tindakan dalam perkara antara pelaku dan penyintas selama masa tersebut karena masalah tersebut dirasa cukup personal dalam hubungan mereka.” tulis Amigdala.
Sebelumnya, eks vokalis itu bercerita tentang alasan dirinya hengkang dari grup itu.
Lalu, ia pun buka suara bahwa kawan-kawan satu band-nya itu luput dalam mencegah dan menyikapi kekerasan yang terjadi antara ia dan pelaku berinisial IE.
Ironi lagu “Belenggu“
Aya Canina sempat menjelaskan bahwa lagu ciptaannya dengan judul “Belenggu” telah Amigdala reinterpretasikan tanpa izin.
Band tersebut menarasikan “Belenggu” sebagai cerita tentang kekerasan pada perempuan. Hal itu pun ditolak Aya Canina sebagai pencipta lagu tersebut.
Namun lewat pernyataan yang sama, Amigdala merasa punya hak penuh lagunya, sehingga berhak menentukan interpretasi sendiri.
Selain itu, mereka pun menyadari ironi bahwa kekerasan bahkan terjadi pada kawan mereka sendiri.
“Kami mengakui adanya kesadaran yang luput dengan mengangkat MV Belenggu berdasarkan kekerasan seksual yang diangkat dari kisah salah seorang teman kami, sementara terjadi kekerasan seksual dalam tubuh kami sendiri pada masa tertentu,” band itu mengakui.
—
Baca juga: