Anggota DPR pastikan dapat perawatan ICU ketika terpapar COVID-19

Anggota DPR RI Komisi IX dari fraksi PAN, Saleh Daulay mengatakan gak mau lagi mendengar ada lagi anggota dewan yang gak mendapat perawatan intensif.

“Saya tidak mau lagi misalnya mendengar anggota DPR yang tidak dapat tempat ICU. Seperti yang dialami anggota fraksi PAN, saudaraku John Siffy Mirin, tidak mendapat ICU.” kata Saleh dalam Rapat Kerja Komisi IX bersama Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin secara daring.

“Sampai akhirnya meninggal setelah dipindahkan ke RSPAD tetapi hanya 2 jam di ICU karena terlambat,” tuturnya.

Menurut dugaan Saleh, John meninggal dunia karena telat dibawa ke ICU gara-gara rumah sakit penuh. Rumah sakit tersebut penuh karena menangani pasien COVID-19.

Ketua Fraksi PAN pada DPR RI ini mengungkap kalau John meninggal tiga jam setelah mendapat perawatan pada ICU RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta.

Tempat Tidur Isolasi di RS Rujukan Covid-19 di Jakarta Tersisa 41 Persen  dan Ruang ICU 39 Persen

Baca juga: Donor Plasma Konvalesen Disiapkan Armada Gratis Oleh Bluebird dan PMI

Sempat minta rumah sakit khusus Pejabat

Menurutnya, insiden ini yang mendorong Wakil Sekretaris Jenderal PAN, Rosaline Irene menyampaikan keinginannya supaya dibangun rumah sakit Covid-19 khusus pejabat.

Usulan ini pun sempat membuat heboh selepas gagasan ini sampai ke publik. Kecaman pun berdatangan hingga membuat partai PAN buka suara dan minta maaf.

Wakil Ketua Umum PAN, Viva Yoga Mauladi mengatakan kalau pernyataan tersebut tidak mewakilkan sikap partai. Melainkan usulan pribadi dari yang bersangkutan.

Selain itu, Saleh juga menambahkan kalau gagasan ini datang secara emosional, bukan karena dari hati. Lantaran Rosaline menyaksikan sendiri susahnya mencari rumah sakit karena keterpenuhan penanganan pasien Covid-19.

“Itu sebenarnya karena emosional, bukan karena dari hati. Karena dia (Rosaline) saksikan sendiri betapa susahnya orang bertahan hidup tanpa ada bantuan alat kesehatan yang memadai di tengah serangan Covid yang cukup dahsyat,” tambahnya.