2.000 ton sampah Bantargebang bakal Anies Baswedan sulap jadi bahan bakar
Gubernur Anies Baswedan, beserta pemerintah DKI Jakarta bakal merealisasikan rencana proyek pengolahan gunungan sampah di Bantargebang.
Targetnya, 2.000 ton sampah itu bakal mereka olah dan ubah menjadi bahan bakar alternatif sebanyak 740 ton.
“Proyek ini diharapkan bisa menjadi salah satu solusi pengelolaan sampah Bantargebang,” ujar Anies di Hari Peduli Sampah Nasional, mengutip Antara.
Mengolah sampah yang terus menggunung
Untuk mencapai target ini, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mulai membangun fasilitas pengolahan sampah baru.
Refuse Derived Fuel (RDF) Plant namanya. Fasilitas ini bakal mereka letakkan di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang, Bekasi.
Anies Baswedan mengatakan, pembangunan ini jadi bagian dari optimalisasi masa layanan TPST Bantargebang.
Bukan cuma itu, pemerintah juga bakal membangun fasilitas pengolahan sampah lama atau landfill mining.
“Ada pun di sini di Bantargebang, TPST ini bukan lagi tempat untuk menampung sampah. Tapi sekarang sudah mulai bergerak menjadi tempat untuk mengolah sampah,” tutur Anies.
Jadi bahan bakar pengganti energi batu bara
Anies berharap, pembangunan ini bisa membantu proses pengolahan sampah yang saat ini sudah berjalan. Ia pun mengklaim nantinya fasilitas RDF bakal mampu mengelola 2.000 ton sampah per hari.
Lebih lanjut, pengolahan sampah lewat RDF bisa menghasilkan 400 sampai 450 ton bahan bakar yang bisa menggantikan energi batu bara.
“Harapannya nanti akan muncul proses RDF Plant ini 400 sampai 450 ton bahan bakar yang bisa menggantikan batu bara. Ini juga punya efek yang baik untuk kualitas udara di sekitar kita,” sambungnya.
Saat ini, TPST Bantargebang tengah bekerja sama dengan Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN) untuk mengelola limbah jadi sumber energi listrik.
“Ini adalah sebuah terobosan yang amat baik. Kami berharap nantinya fasilitas ini bisa menjadi rujukan juga di berbagai tempat di seluruh Indonesia,” kata Anies Baswedan.
Thoughts? Let us know!