Perseteruan seru antara Apple dan Facebook perihal App Store, apa alasannya?
Buat lo pengguna produk Apple, seluruh aplikasi tentunya akan berasal dari toko resmi mereka, App Store. Namun, ternyata tidak semudah itu bagi para publisher game untuk memasukan software permainannya ke dalam App Store.
Kali ini kasusnya terdapat pada Facebook yang baru membuat aplikasi Facebook Gaming. Di dalamnya ada beberapa game buatan Facebook yang terintegrasi langsung dengan perusahaan milik Mark Zuckerberg ini.
Saat Facebook ingin memasukan aplikasi game barunya, nyatanya perusahaan sebesar ini pun tidak berhasil masuk ke dalam App Store. Pihak Apple pun telah menolak permintaan yang diajukan Facebook sejak Mei 2020 lalu.
Usaha Facebook memasukan game-nya ke dalam App Store telah ditolah sebanyak lima kali. Akhirnya muncul beberapa pertanyaan mengapa Apple menolak Facebook Gaming?
Tanggapan beberapa ahli
Banyak orang yang menilai Tim Cook dan tim Apple lainnya tidak ingin Apple Arcade tersaingi, yang merupakan layanan video game berlangganan karya Apple sendiri.
Dikutip dari The New York Times juga mengatakan bahwa aturan App Store memang melarang aplikasi pihak ketiga untuk beredar di dalam platform mereka.
Jika dilihat dari sisi bisnis gaming, Facebook Gaming sebagai pendatang baru juga harus bersaing dengan Twitch dan YouTube yang sama-sama menyediakan layanan live streaming untuk para pecinta game. Walaupun begitu, Facebook pun juga tidak kaget dengan keputusan Apple.
Apakah Apple melakukan persaingan tidak sehat?
Bahkan penolakan ini sampai diselidiki Badan Eksekutif Uni Eropa atas dugaan antimonopoli yang ditujukan kepada pihak Apple. Penyelidikan ini dilakukan untuk menentukan apakah hal tersebut melanggar aturan persaingan atau tidak.
“Kita perlu memastikan bahwa aturan Apple tidak mendistorsi persaingan di pasar tempat Apple bersaing dengan pengembang aplikasi lain,” kata Wakil Presiden Uni Eropa, Margrethe Vestager dilansir CNN Indonesia.
Nyatanya, bukan hanya Facebook Gaming yang ditolak Apple. Sebelumnya layanan pesan e-mail “Hey” juga dilarang masuk ke App Store.
Sebelumnya pun Komite Kehakiman House Amerika Serikat sempat membuka penyelidikan dugaan persaingan usaha tidak sehat di pasar digital yang melibatkan Apple. Dalam penyelidikan ini, Apple diduga menjebak pengguna supaya hanya bisa menginstal aplikasi dari App Store.