Banyak karyawan yang kini dapat memperoleh waktu istirahat untuk menjadi sukarelawan, berduka atas kematian anggota keluarga, “Cuti Pawternity” untuk mengurus hewan peliharaan, hingga cuti keguguran.

Cuti Pawternity di AS memungkinkan karyawan rawat hewan peliharaan yang sakit

Cuti Pawternity ini merupakan cuti khusus untuk merawat hewan peliharaan baru atau yang sakit.

Cuti tersebut masih menjadi hal yang menarik di tempat kerja, namun beberapa anggota Dewan Kota New York ingin mengubahnya.

Namun beberapa di antara mereka ikut mensponsori rancangan undang-undang beberapa bulan lalu, yang memungkinkan pekerja non-pemerintah yang bekerja di kota tersebut menggunakan waktu sakit mereka yang dibayar untuk perawatan medis terkait hewan peliharaan.

Mengingat proposal tersebut dapat berlaku untuk jutaan karyawan, hal ini telah memicu perdebatan yang lebih luas mengenai tunjangan hewan peliharaan dan berapa jenis cuti yang diharapkan diberikan oleh atasan.

Rancangan Undang-Undang di AS yang dukung cuti sakit untuk merawat hewan peliharaan

The New York Post melansir, Cuti Pawternity ini memungkinkan karyawan di AS mengambil hari sakit untuk tugas-tugas yang berhubungan dengan merawat hewan peliharaan, mulai dari kunjungan ke dokter hewan hingga pelatihan pispot.

Kebijakan tersebut perlahan diterapkan di kantor-kantor, terutama di New York City, di mana anggota parlemen baru-baru ini mengusulkan rancangan undang-undang yang mendukung pemberian cuti sakit untuk perawatan hewan peliharaan.

Namun kebijakan “Cuti Pawternity” telah menimbulkan kontroversi, karena beberapa orang berpendapat bahwa kebijakan tersebut memberikan kebebasan yang banyak kepada karyawan.

“Membutuhkan satu atau dua jam untuk pergi ke dokter hewan adalah satu hal, tetapi tidak adil bagi karyawan lain di tim jika seseorang keluar karena keputusan pribadi yang dibuat oleh rekan kerja mereka,” Ross Snyder, presiden dari perusahaan produksi acara yang berbasis di Phoenix, White Tie Productions, dilansir dari The Wall Street Journal, Minggu, 29 Desember 2024.

India juga berlakukan pet leave untuk tarik minat karyawan milenial dan Gen Z

Hal yang serupa juga berlaku di perusahaan teknologi India yang meluncurkan fasilitas inovatif seperti cuti sakit yang bervariatif mulai dari hari kesehatan mental hingga waktu istirahat bagi keluarga untuk menarik serta mempertahankan karyawan Gen Z dan milenial.

Berdasarkan laporan ToI (Turn Over Interval) yang dilansir The Economic Times, industri teknologi India berupaya keras untuk menjadikan tempat kerja lebih menarik bagi karyawan milenial dan Gen Z.

Adanya pergeseran prioritas ke arah keseimbangan kehidupan kerja, kesejahteraan mental, dan setting tempat kerja?

Perusahaan memperkenalkan manfaat unik seperti cuti sakit tanpa batas, hari kesehatan mental, dan waktu istirahat bersama hewan peliharaan atau kakek-nenek yang lanjut usia, yang bertujuan untuk meningkatkan produktivitas dan mempertahankan tenaga kerja muda.

Tren ini mencerminkan pergeseran prioritas ke arah keseimbangan kehidupan kerja, kesejahteraan mental, dan pengaturan kerja yang dipersonalisasi untuk meningkatkan produktivitas dan mencegah kelelahan di kalangan angkatan kerja muda.

Berdasarkan survei yang dilakukan Deloitte India dan Nasscom

Survei Tolak Ukur Kompensasi Industri Teknologi India (India Technology Industry Compensation Benchmarking Survey) tahun 2024, yang dilakukan oleh Deloitte India dan Nasscom terhadap 200 perusahaan teknologi, menyoroti tren ini.

Laporan ini mengungkapkan bahwa perusahaan mengalokasikan “hari kesejahteraan” dan menawarkan bonus bergabung dengan klausul pengembalian dua tahun.

“Dengan Gen Z yang memprioritaskan keseimbangan kehidupan kerja, kesehatan mental, dan pertumbuhan profesional, penting bagi perusahaan untuk menyesuaikan pendekatan mereka untuk menarik dan mempertahankan talenta baru ini,” demikian bunyi laporan hasil survei dari Deloitte India dan Nasscom yang dikutip dari The Economic Times.

Inisiatif untuk cegah kelelahan dan peningkatan produktivitas jangka panjang bagi generasi muda dalam karir

Inisiatif ini tidak hanya bertujuan untuk menarik talenta namun juga mencegah kelelahan dan meningkatkan produktivitas jangka panjang.

Perusahaan mengintegrasikan program peningkatan keterampilan dalam AI, meningkatkan keterwakilan perempuan, dan menyelaraskan penghargaan dengan aspirasi angkatan kerja muda.

Berdasarkan survei, perusahaan semakin fleksibel, sehingga karyawan dapat mempersonalisasi jam kerja dan lokasi mereka untuk mencapai keseimbangan kehidupan kerja yang lebih baik.


Let uss know your thoughts!