Terkait situasi pandemi Covid-19 dan ketatnya protokol kesehatan, para atlet Olimpiade Tokyo juga tidak boleh melakukan hubungan seksual di tempat mereka menginap. Untuk mencegah hal itu, pihak penyelenggara menyediakan kasur kardus ‘anti-sex’.
Melansir NewYorkPost, pihak penyelenggara sudah memperingaktkan peserta Olimpiade untuk tidak melakukan ‘push-up‘ dua orang dengan menyiapkan 18.000 kasur kardus.
Pelari jarak jauh asal Amerika Serikat, Paul Chelimo pun membagikan pengalamannya soal kasur ‘anti-sex‘ di Kampung Atlet itu. Unggahannya kemudian jadi viral karena kasur yang tidak biasa itu.
Kasur kardus untuk para atlet Olimpiade Tokyo
Beds to be installed in Tokyo Olympic Village will be made of cardboard, this is aimed at avoiding intimacy among athletes
Beds will be able to withstand the weight of a single person to avoid situations beyond sports.
I see no problem for distance runners,even 4 of us can do😂 pic.twitter.com/J45wlxgtSo
— Paul Chelimo🇺🇸🥈🥉🥉 (@Paulchelimo) July 17, 2021
“Kasur yang ada di Kampung Atlet Olimpiade Tokyo bakal terbuat dari kardus. Ini bertujuan untuk mencegah hubungan intim antar atlet.” cuit Paul Chelimo.
Kenapa harus kardus? Ya, kemungkinan karena bahan itu bisa berdiri dengan bobot maksimal satu orang saja. Selain itu, Chelimo juga meledek anehnya kasur-kasur ini.
“Masa aku naik kelas bisnis Polaris terus harus tidur di kotak kardus,” sindirnya.
“Sekarang ini aku harus mulai latihan tidur di lantai: karena kalau kasurnya nanti roboh dan aku belum latihan tidur di lantai, tamatlah aku.” ia melanjutkan.
Walaupun pakai kasur kardus, para atlet tetap mendapatkan kondom
Tempat tidur kardus untuk para atlet Olimpiade Tokyo itu ternyata rancangan perusahaan Jepang Airweave dan 100 persen bisa didaur ulang.
Tahun-tahun sebelumnya, (sejak 1988) pihak penyelenggara selalu membagikan setumpuk kondom kepada para atlet. Kini, ada 160.000 kondom untuk mereka bagikan, tidak sebanyak 450.000 kondoom pada Olimpiade musim panas 2016 lalu di Rio de Janeiro, Brasil.
Tahun ini, pihak Olimpiade Tokyo bersikeras kalau tujuan utama alat kontrasepsi itu adalah untuk menyebarkan pesan ‘safe sex‘.
“Maksud dan tujuan kami bukan agar para atlet menggunakan kondom di Kampung Atlet Olimpiade, tapi utnuk meningkatkan kesadaran dengan membawanya pulang ke negara masing-masing.” kata Komitr Penyelenggara Olimpiade Tokyo kepada Japan Today.
—
Waduh salah-salah gerakan bisa gubrak pas tidur!
Baca juga: