Video repost TikTok ke Reels bikin bos Instagram risih?
Pasti lo nggak asing sama konten video repost dari TikTok yang muncul di Reels Instagram.
Gara-gara hal ini, pihak Instagram akhirnya buka suara. Mereka minta para pengguna untuk nggak cuma nge-repost konten-konten dari platform lain.
Bos jejaring sosial itu, Adam Mosseri, pun bilang pihaknya lebih menghargai mereka yang bikin konten dari nol.
“Kalau kalian bikin konten dari nol, kalian harus mendapat lebih banyak pengakuan daripada mereka yang cuma membagikannya. Kami berbuat lebih banyak untuk coba menghargai konten orisinal daripada konten yang cuma posting-an ulang,” ujar Adam Mosseri.
Instagram: stop repost doang!
Walaupun nggak secara langsung, pihak Instagram sepertinya pelan-pelan menyuruh kita untuk nggak cuma repost konten video ke Reels.
Sejak lama, Instagram memang mau fokus kepada para kreator yang bikin konten orisinal.
“Para kreator sangat penting untuk masa depan Instagram, dan kami mau memastikan mereka sukses dan mendapat pengakuan yang pantas mereka dapat,” tulis Adam.
CEO Meta, Mark Zuckerberg, menyebut format video pendek sebagai konten yang paling cepat berkembang, dan format ini tersedia di Facebook maupun Instagram.
Tapi, siapapun yang pakai Reels pasti sadar kalau platform ini rasanya sangat mirip dengan TikTok, bahkan kadang kontennya sama, beserta logonya.
Makanya, Instagram mau mengatasi hal ini dengan bikin peringkat video-video repost itu rendah.
📣 New Features 📣
We’ve added new ways to tag and improved ranking:
– Product Tags
– Enhanced Tags
– Ranking for originalityCreators are so important to the future of Instagram, and we want to make sure that they are successful and get all the credit they deserve. pic.twitter.com/PP7Qa10oJr
— Adam Mosseri (@mosseri) April 20, 2022
Sulit menentukan mana konten asli
Adam Mosseri menilai, untuk menentukan mana konten yang asli dan mana yang cuma hasil repost sulit mereka lakukan.
Pasalnya, hal ini bisa jadi masalah untuk akun agregator yang membagikan meme maupun postingan tren.
“Saat kami lebih condong ke rekomendasi, menjadi semakin penting untuk kami tak menilai agregator secara berlebihan, karena itu akan berdampak buruk bagi para kreator konten,” kata Adam lewat Twitter.
What are your thoughts? Let us know!
-
Protes Bayinya Kena Gas Air Mata, Pria Ini Malah Ditahan Polisi
-
Jadi Pelayat Profesional, Wanita Ini Dibayar 8 Juta Untuk Nangis di Pemakaman
-
Netflix Pertimbangkan Opsi Berlangganan yang Lebih Murah, tapi Ada Iklannya
(Image: via Getty Images)