Saat ini, Antartika adalah lokasi teraman di dunia

Sampai sekarang ini (27/3/20), jumlah kasus Corona telah mencapai angka 532.926. Kasus tersebut terjadi di berbagai negara, di seluruh benua, kecuali Antartika.

Saat ini, Antartika adalah tempat teraman di dunia. Tidak ada kontak dengan dunia luar dan kami jauh dari pemukiman manapun,” ungkap Alberto Della Rovere, pemimpin ekspedisi Italia ke-35 ke Antartika, seperti dikutip dari Washington Post, Selasa (24/3/2020).

Antarctica GIFs - Get the best GIF on GIPHY

Perlu lo tau, bahwa Antartika nggak memiliki penduduk asli. Sebanyak 4.000 orang yang berada di benua tersebut adalah ilmuwan dan peneliti yang tengah melakukan riset di wilayah tersebut.

Antartika jadi lokasi teraman di dunia bukan karena benua tersebut ‘imun’ terhadap virus Corona. Benua tersebut punya akses yang terjaga ketat, nggak banyak orang yang diizinkan untuk keluar dan masuk Antartika.

Mereka yang memasuki Antartika juga harus menjalani sejumlah protokol isolasi dan pengujian yang diawasi penasihat medis. Pendatang baru juga akan diperiksa apakah mereka memiliki gejala Corona atau nggak.

Walaupun demikian, sebagian besar penerbangan di Antartika adalah keberangkatan keluar, walau ada juga beberapa orang yang datang.

Arctic GIFs - Get the best GIF on GIPHY

So otherworldly

Stijn Thoolen, seorang peneliti dari European Space Agency mengungkapkan bahwa berada benua Antartika yang dikelilingi es terasa sangat asing, terlebih di tengah pandemi Corona yang melanda seluruh dunia.

Melihat apa yang terjadi di bagian-bagian lain dunia membuatku merasa terasingkan lebih jauh. Rasanya seperti benar-benar berada di planet lain,” jelas peneliti berusia 29 tahun tersebut, dilansir dari abcnews.

Stijn Thoolen di Antartika sejak November.

Stijn Thoolen berada di benua Antartika sejak bulan November tahun lalu. Selama pandemi Corona menyebar, ia merasa sedikit bersalah karena merasakan keamanan  dari virus tersebut.

Kadang-kadang aku merasa sedikit bersalah,” kata Thoolen. “Ketika kami bisa menikmati keamanan, bahkan berdandan di Sabtu malam atau merayakan Natal kedua dengan bebas hanya karena kami bisa melakukannya.”