Beli kado buat sang pacar, pria ini malah dicampakan setelah membayarkan iPhone 12
Beli iPhone 12 untuk pacar ternyata tidak menjamin sebuah hubungan akan adem ayem aja. Pasalnya belum lama ini sebuah video mendadak viral di China usai seorang pria terlihat menangis di depan penjaga toko Apple.
Berdasrkan kabar yang beredar, pria tersebut ditenangkan oleh staff Apple usai diputuskan begitu saja oleh pacarnya.
Begini cerita malang pria yang beli iPhone untuk sang pacar
Dalam video berdurasi 24 detik, terlihat pria berbaju putih menangis pada salah satu staff toko Apple. Seperti dilansir World of Buzz, pria tersebut diketahui baru saja dicampakan pacarnya usai membayarkan iPhone 12.
“Dia malah putusin saya setelah cicilan pertamannya dibayarkan,” tutur pria malang itu sembari ditenangkan oleh staff Apple. Menariknya meski terlihat aneh, pegawai tersebut sebisa mungkin menghibur pria yang baru saja putus.
Dia bahkan terlihat memegang bahu pria berkacamata yang terus menangis. Setelah berhasil memenangkan diri, pria tersebut menayakan apakah mungkin kalau dirinya mendapatkan pengembalian uang.
-
Pabrik iPhone Dirusak Pegawai, Apa Alasannya?
-
Apple Kena Denda Ratusan Miliar Gara-Gara iPhone?
-
Mainan Digimon Disita Guru, Setelah 20 Tahun Akhirnya Dikembalikan!
“Aku ingin mengambil kembali smartphone itu darinya. Kalau berhasil, bisakah aku mendapatkan pengembalian uang,” tuturnya sembari terisak.
Mendapat respon beragam dari para netizen
Viral di media sosial, cerita tentang pria bernasib malang ini dibanjir oleh beragam komentar dari netizen.
“Dunia yang kejam,” tulis akun @Prayveen23 pada kolom komentar di akun Instagram @worldbuzzofficial. Sementara akun lainnya menuturkan kalau pria tersebut harus meminta kembali iPhone tersebut dari sang mantan kekasih.
“Ambil kembali iPhone 12 itu dan hadiah lainnya. Aku rasa pria masa kini terlalu lembut,” tulis @srisainarendra.
—
Serba salah sih, kalau ada uangnya sih hak dia mau beli apa juga buat pacarnya. Cuman kok yang dibeliin juga tega banget mutusin gitu aja.
Kalau kata Afgan sih “terlalu sadis.”