Si supermodel Bella Hadid turut serta dalam aksi pro-Palestina di New York hari Sabtu kemarin. Para demonstran berkumpul dan meramaikan Bay Ridge di Brooklyn untuk menyuarakan dukungannya untuk gerakan Free Palestine. Beberapa minggu belakangan, konflik antara dua negara itu makin panas dan memakan ratusan korban.
Selebriti berdarah Palestina itu tampil dalam aksi dengan mengenakan pakaian tradisional keffiyeh. Selain itu, Bella juga kelihatan memakai masker sambil mengibarkan bendera Palestina berukuran jumbo dan berjalan bersama para pengunjuk rasa.
Konflik memanas saat Israel terus melancarkan serangan
Israel dan Hamas, kelompok militan yang mengontrol Gaza, terus bertukar serangan udara beberapa minggu belakangan. Konflik yang sebenarnya terus terjadi selama puluhan tahun lamanya ini tak kunjung menemui titik terang. Ketegangan konflik kembali memanas saat serangan baru-baru ini memakan ratusan korban
Melansir Al-Jazeera, sejak hari Senin pekan lalu, sudah ada setidaknya 139 orang meninggal, termasuk 36 anak-anak. Sementara itu, ada sekitar 920 orang cedera.
PBB mengatakan, kira-kira 10.000 warga Palestina harus meninggalkan rumah mereka di Gaza karena serangan Israel yang tak pandang bulu.
Bella Hadid dan darah Palestinanya
Bella Hadid, ayahnya adalah Mohamed Hadid yang merupakan seorang Palestina, ikut dalam demonstrasi untuk mengakhiri konflik Gaza tersebut. Selain itu, Hadid juga selalu menyuarakan dukungannya di media sosialnya.
“Seseorang gak bisa mengadvokasikan kesetaraan ras, LGBT dan hak perempuan, mengtutuk rezim yang korup dan kejam, serta ketidakadilan lainnya namun masih memilih untuk mengabaikan penindasan Palestina.” tulis salah satu postingan-nya
Ia juga membagikan beberapa foto pernikahan neneknya, foto masa kecil ayahnya bersama tujuh saudaranya.
Bella menyatakan, kalau keluarganya “harus keluar dari rumahnya di Palestina pada tahun 1948, menjadi pengungsi di Syria, lalu Lebanon, lalu Tunisia.”
“Aku cinta keluargaku, budayaku, aku cinta Palestina.” tulis Bella Hadid.
“Mereka tidak akan bisa menghapus sejarah kamu! Sejarah adalah sejarah!”
—
Bukan cuma soal Israel-Palestina, ini soal kemanusiaan.
Baca juga: