Belum vaksin, rumah warga DKI Jakarta akan ditempel stiker. Cara tersebut merupakan strategi terbaru Polda Metro Jaya sebagai upaya jemput bola untuk mengejar 100 persen target vaksinasi warga DKI Jakarta pada 17 Agustus mendatang.

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Yusri Yunus mengatakan stiker itu akan mempermudah pendataan bagi warga yang belum divaksin.

Sisa 3 persen warga yang belum vaksin, Polisi lakukan inovasi

Lebih lanjutnya, Yusri mengatakan saat ini vaksinasi di DKI Jakarta sudah mencapai 96 persen. Sementara 3 persen lainnya belum sama sekali divaksin.

Karena itu, Polisi akhirnya melakukan inovasi dalam membantu proses vaksinasi dengan kunjungan door-to-door.

Belum Vaksin, Rumah Warga DKI Jakarta Akan Ditempel Stiker
via Republika

Door to door ini pada dasarnya dari pendataan setiap RT karena relawan kita salah satunya RT/RW,” tuturnya dalam diskusi Daring, Rabu (10 Agustus)

Ia mencontohkan dalam satu rumah ada lima orang, maka RT akan tahu siapa yang sudah atau belum divaksin.

Ditempel stiker nanti di depannya, misal tiga sudah, yang belum A dan B. Maka nama itu yang ditempel,” jelasnya.

RT kemudian akan melaporkan warga yang belum divaksin untuk mendapat suntikan vaksinasi.

Target vaksinasi 100 persen diharap tercapai pada 17 Agustus

Kepolisian mencatat seluruh warga DKI Jakarta harusnya bisa menerima vaksin paling lambat 17 Agustus. Jika tercapai 100 persen, maka hal itu akan menjadi kado kemerdekaan RI yang baik.

Dengan program vaksin merdeka, Yusri menyebut jajaran kepolisian akan menjadi komando untuk menfasilitasi, baik warga DKI atau daerah penyangga yang belum divaksin.

via News 5 Cleveland

Vaksin merdeka akan menggandeng relawan mulai dari RT RW, mahasiswa kesehatan, sampai ibu-ibu agar memenuhi target 8,9 juta sasaran vaksinasi bagi warga DKI.

Adapun vaksin merdeka sudah dibuka sejak awal Agustus lalu. Polda Metro sudah mendirikan gerai vaksin di total 900 RW dengan tingkat vaksinasi rendah.

Harapan kita tanggal 17 (Agustus) nanti mendekati 100 persen, bahkan kalau boleh 100 persen warga Jakarta,” kata dia.