Fase pendewasaan Bernadya

Setelah melepas dua single tahun ini, Bernadya membongkar kisah terbarunya lewat album perdana bertajuk “Sialnya, Hidup Harus Tetap Berjalan”.

Sebagaimana dikutip dari siaran pers, album ini merupakan fase pendewasaan Bernadya usai “Terlintas”.

Meski secara gamblang menceritakan kisah cintanya, album ini masih memiliki pendekatan misterius lewat dominasi visual berwarna hitam yang menggambarkan kegundahan, amarah, dan kecewa.

Album ini sendiri mewakili perasaan orang yang memiliki harapan namun tidak terjadi dan mau tidak mau harus tetap menghadapinya.

“Lagu-lagu yang ada di dalam album ini bukan sekedar pemaparan cerita, tapi lebih kepada pengungkapan langsung soal semua yang dirasakan secara personal terhadap satu orang,” tambah Bernadya. 

Terbagi dalam beberapa fase

Musik dalam album ini dikerjakan oleh Petra Sihombing dan Rendy Pandugo sebagai produser.

Paduan aransemen kedua produser ini sukses menghadirkan ’emosi’ dalam setiap lagu yang mengantar pendengar melewati tiga fase.

Fase pertama yaitu heartbreak dicurahkan lewat Sialnya, Hidup Harus Tetap Berjalan’, ‘Kata Mereka Ini Berlebihan’, ‘Lama-Lama’, dan ‘Kita Kubur Sampai Mati’. 

Kemudian fase kedua dihadirkan lewat dengan ‘Ambang Pintu’ dan ‘Berlari’ yang menandakan self doubt dalam diri kita.

Kemudian proses realization yang menjadi fase ketiga hadir lewat Kini Mereka Tahu’ dan ‘Untungnya, Hidup Harus Tetap Berjalan’ yang menutup perjalanan ini

Karkter yang berbeda

Saat mendengarkan album ini, Bernadya terlihat sebagai sosok yang berbeda.

Meski tidak meninggalkan cara bernyanyi yang khas, musik garapan Petra Shimobing dan Rendy Pandugo menghadirkan nuansa yang berbeda.

Bernadya tidak meninggalkan cara bernyanyinya yang khas, yang bikin rilisan ini tetap ada benang merah khas Bernadya,” ungkap Petra Sihombing.

Sementara itu, Rendy Pandugo juga merasakan sisi baru Bernadya.

“Setelah pertama kali Bernadya ngasih demo untuk dikerjakan, setelah itu gue langsung merasakan hal yang beda banget di sini. Nuansanya lebih dark, dan menyenangkannya lagi gue selalu mendapatkan hal baru yang bisa gue pelajari, baik dari segi produksi musik sampai penulisan liriknya” ungkap Rendy

Ardyanto Pratono juga menyebut kalau Bernadya bukan hanya berhasil menciptakan lagu galau, melainkan karya indah dan musik yang dewasa.

Di usianya yang masih 20, terasa sekali musikalitas Nadya tumbuh. Ini adalah era Bernadya yang baru, Bernadya yang lebih tegas menyuarakan hati banyak pendengarnya yang ternyata terpikat oleh nuansa dark yang diusung Bernadya,” tutur CEO Juni Records.

Let us know your thoughts!

  • Bruno Mars Kembali Guncang Indonesia, Promotor Ungkap Alasan Venue di JIS

  • Rumah Marilyn Monroe Sah Jadi Monumen Budaya Bersejarah

  • UNESCO Tunjuk SEVENTEEN Jadi Duta Persahabatan Pemuda Pertamanya