Pemerintah nampaknya mulai susun rencana untuk buka bioskop dan mendorong industri film Indonesia
Bioskop nampaknya akan punya fasilitas tes GeNose.
Langkah ini diambil sebagai bentuk dukungan pemerintah untuk menghidupkan kembali industri perfilman tanah air.
“Untuk pengamanan bioskop nanti akan dipasang GeNose untuk gedung-gedung bioskop. Soal teknisnya masih akan dibicarakan dengan Pak Menparekraf (Sandiaga Uno),” kata Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy, dilansir dari CNN.
Baca juga: Hotel Mewah Berbintang 6 di Korea Utara Ini Mirip dengan Penjara
Penggunaan GeNose di bioskop supaya penonton nggak takut nonton film
Selama pandemi, industri film memang jadi salah satu sektor yang paling terdampak.
Banyak proses produksi yang akhirnya terhambat, perilisan film juga harus ditunda hingga akhirnya hanya bisa tayang lewat layanan streaming.
Dengan adanya rencana vaksinasi yang mulai bergulir, sejumlah fasilitas publik pun mulai dibuka, salah satunya bioskop. Meski begitu, nyatanya publik masih belum yakin untuk datang ke gedung-gedung bioskop.
“Maksud kita agar masyarakat bisa segera percaya diri, aman untuk ke gedung bioskop. Sehingga industri perfilman juga para artis, awak perfilman bisa bekerja lebih aman, lebih nyaman, sehingga produksi kita bisa lebih lancar seperti sedia kala,” lanjut Muhadjir.
Bukan fasilitas GeNose, pemerintah juga akan menggelar vaksinasi untuk elaku industri film tanah air yang sudah masuk kategori berusia lanjut sebagai upaya pemerintah untuk kembali menghidupkan industri perfilman nasional yang terhenti di masa pandemi covid-19.
Adapun para pelaku industri perfilman itu diantaranya Anwar Fuady, Meriam Bellina, Christine Hakim, dan produser film Raam Punjabi.
Baca juga: Bong Joon-ho Filmkan Kisah Pembunuh Berantai Pertama di Korea Selatan di “Memories of Murder
GeNose gantikan thermogun sebagai alat deteksi covid-19
GeNose telah jadi alat baru untuk mendeteksi covid-19. Alat tersebut menggantikan thermogun yang selama ini digunakan.
Inovasi Universitas Gadjah Mada (UGM) tersebut mulai akan digunakan di fasilitas-fasilitas umum mulai tanggal 5 Februari lalu.
Untuk biaya penggunaan, Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan meminta tarif layanan pengecekan covid-19 dengan alat GeNose di bawah Rp 20.000, jauh lebih murah dibanding tes lainya.
Sebagaimana yang sudah dikabarkan sebelumnya, alat ini bekerja lewat analisa hembusan napas yang disalurkan lewat plastik khusus.
Berdasarkan klaim, alat yang dijual dengan harga sekitar Rp 40 juta tersebut hanya membutuhkan waktu 2 menit untuk mendeteksi covid-19 penggunanya.
Alat ini sudah mendapatkan izin edar dari Kemenkes pada 24 Desember 2020 lalu. Proses uji coba pun sudah dilakukan di di Stasiun Senen, Jakarta
Ketahui Masa Berlaku Hasil Pemeriksaan GeNose C19 Dari Tanggal Pemeriksaan
Sesuai pembaruan regulasi, masa berlaku hasil pemeriksaan GeNose C19: 3×24 jam dr pengambilan sampel (tanggal pemeriksaan) & pd libur panjang/keagamaan: 1×24 jam dr pengambilan sampel.#KAIHadirkanGeNose pic.twitter.com/oUFEjjYlOW
— Kereta Api Indonesia (@KAI121) February 16, 2021
-
Swab Anal Jadi Syarat Wajib Wisatawan untuk Masuk Negara Cina, Picu Kontroversi
-
Marvel Kembangkan Reboot X-Men dengan Judul “The Mutants?”
-
Banksy Lelang Lukisan Buat Donasi untuk Nakes, Nilai Karyanya Tembus Miliaran Rupiah
(Foto: ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/aww)