Masyarakat kini tak perlu bingung apabila ingin nonton film tapi tak mau pergi bioskop. Sebab sekarang sudah ada Bioskop Online yang merupakan sebuah platform menonton beragam sinema yang telah hadir di PlayStore maupun AppStore. Dengan hadirnya aplikasi satu ini akan mempermudah siapa saja untuk menikmati film Indonesia di mana serta kapan saja.
“Bioskop Online ingin menjadi jembatan yang inklusif yang mampu menghubungkan jutaan cerita kepada jutaan penonton di Indonesia, dengan cara yang mudah dan terjangkau menghadirkan tontonan berkualitas langsung ke dalam genggaman penonton di manapun berada,” kata Angga Dwimas Sasongko, Group CEO Visinema dalam peluncuran aplikasi Bioskop Online, Kamis (1/4/2021) lalu.
Baca juga: Sweda: Brand Jewelry Yogyakarta yang Bawa Budaya Tradisional ke Level Global
-
Bioskop Online bakal luncurkan film adaptasi lagu Hindia “Besok Mungkin Kita Sampai”
Bioskop Online selalu menyiapkan konten-konten original. Dan yang terbaru adalah film yang diadaptasi dari lagu Hindia dengan judul “Besok Mungkin Kita Sampai”. Untuk ceritanya mengisahkan mengenai empat sekawan SMA yang fokus untuk mengejar mimpinya.
Bukan cuma itu, platform ini akan menghadirkan film berjudul “AUM!”, yang akan menyajikan petualangan Jefri Nichol dan Chicco Jerikho, serta film dokumenter “Pulau Plastik” arahan Dhandy Laksono yang akan mengajak penonton lebih peduli dengan isu sampah plastik.
Baca juga: Pengelola Supermarket, Konser Hingga Radio Harus Bayar Royalti Untuk Pemutaran Musik
-
Keunggulan Bioskop Online
Aplikasi ini punya keunggulan yang pasti siapa saja suka. Yaitu para penonton cukup membayar film yang ingin ditonton mulai dari Rp5.000. Sangat terjangkau bukan?
“Filmnya bisa dinikmati selama 48 jam. Dinikmatinya juga bisa beberapa kali dan kapan aja,” kata President Digital Businnes Visinema Group, Ajeng Prameswari saat konferensi pers virtual.
Platform ini juga fokus untuk menayangkan film-film Indonesia; mulai dari film Indonesia yang sulit ditemukan seperi “Ziarah” dan “Istirahatlah Kata-kata,” hingga film-film yang tak ditayangkan di platform lain.
“Benar-benar kami orientasinya Bioskop Online adalah penonton, bukan platform-nya doang,” jelas Angga.
“Dengan model seperti ini kami berharap penonton merasa lebih diapresiasi oleh platform.”