Melihat tahun 2020 menjadi tempatnya “nostalgia” bersinar.
Tahun 2020 ini bisa gue bilang jadi tahunnya nostalgia bersinar. Jelas saja, selama berbulan-bulan hampir setiap orang menghabiskan waktunya di dalam rumah.
Ruang gerak yang terbatas seringkali membuat ruang eksplorasi juga ikut terbatas. Kegiatan tubuh hanya berkutat di sekitar rumah.
Maka dari itu, tidak sedikit dari kita pun mencoba mencari kegiatan baru yang bisa didukung dengan keadaan rumah saat ini. Mulai dari kemunculan tren Dalgona Coffee, belajar masak, belajar cuci sneakers sendiri, dan masih banyak lagi kegiatan baru yang bisa dilakukan dari rumah.
Alih-alih mencari kegiatan baru selama pandemi virus corona ini, justru ada sebagian dari mereka yang memilih untuk menciptakan waktu luang ini dengan kembali ke masa lalu. Kegiatan masa lalu yang selalu dirasa seru, akan kembali menjadi sebuah aktivitas baru bagi mereka yang merasakannya sekarang.
Kembali Bersepeda
Salah satu contoh yang paling terlihat saat ini adalah tren bersepeda. Tidak bisa dipungkiri, tahun ini sepeda sudah jadi perhatian utama masyarakat dan banyak yang ingin memulainya.
Tren sepeda ini sebenarnya jadi hal yang positif, di samping keberadaan virus yang terus menghantui kita, mereka yang mulai bersepeda ini justru melawannya dengan olahraga.
Sebuah kegiatan masa lalu yang sekiranya jadi tren di setiap tahunnya. Dengan protokol kesehatan yang ada, bersepeda pun masih bisa dijalankan selama masa pandemi ini.
Kembali Bermain Tamiya
Jika bersepeda adalah tren yang mudah dilihat saat ini, tapi bagaimana dengan kembali berjayanya tren Tamiya? Sebuah permainan yang berhasil membentuk komunitas solid pada masanya, kini kembali terdengar suaranya.
Tamiya pun sempat menjadi tren yang mengalami pasang surut di tahun 2019. Terlebih seiring pesatnya perkembangan teknologi dan informasi, bikin beberapa penggiat Tamiya jadi banting setir ke permainan lain.
Ada beberapa yang mengaku bermain Tamiya karena kecintaannya, bukan karena tren. Namun ketika komunitas penggemar Tamiya tidak lagi intens bertemu, seolah permainan itu lenyap.
Tamiya jadi salah satu pilihan orang untuk menciptakan waktu luang dengan kegiatan masa lalu. Serunya merakit kembali sebuah Tamiya sebelum meluncur di trek pun menjadi daya tarik tersendiri bagi setiap orang.
Ajang Reuni
Setelah berusaha memahami fenomena ini, gue sadar bahwa mengisi waktu luang dengan membawa diri kembali ke masa lalu menjadi sesuatu hal yang berharga.
Pandemi virus corona telah membuat kita semakin berjarak dengan teman-teman yang biasa kita temui setiap harinya. Maka dari itu, kembali ke masa lalu bisa jadi alternatif untuk kita bisa kembali dekat.
Tidak hanya sekedar nostalgia dengan hobi, baik bersepeda maupun bermain Tamiya jadi ajang reuni dadakan. Secara tidak sengaja, kita bisa dipertemukan kembali oleh hobi untuk mengenang masa-masa indah di masa lalu.
Menurut gue, fenomena ini intinya adalah menumbuhkan kembali kehidupan sebagai makhluk sosial. Ritme kehidupan yang kini tertahan di rumah, harus dipulihkan kembali walaupun harus tertekan dengan sebutan “New Normal”.
_
Gimana menurut lo? Apakah lo juga merasakan fenomena ini?