BPJS Kesehatan siapkan peralihan dari fingerprint ke face recognition untuk layanan

Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan sedang mempersiapkan peralihan teknologi pengenalan wajah (face recognition) untuk digunakan dalam sistem pelayanan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) sepenuhnya.

Inovasi teknologi tersebut akan dimanfaatkan untuk menggantikan penggunaan rekam sidik jari (fingerprint) yang sudah dipakai untuk verifikasi data identitas peserta BPJS Kesehatan.

Salah satunya digunakan dalam proses verifikasi data para peserta

Kabar ini mencuat lagi setelah diungkap oleh sebuah akun di X (Twitter) bernama @dokterBaik_com.

Pada cuitannya, akun tersebut menyebut jika akan ada perubahan teknologi yang digunakan untuk layanan. Seperti misalnya memverifikasi identitas para peserta BPJS.

“BPJS Kes berencana menerapkan face recognition saat pendaftaran menggantikan fingerprint. Udah terbayang bagaimana repotnya nanti, ” tulis akun tersebut dalam platform media sosial X pada Kamis, 5 September 2024.

Peralihan teknologi yang diklaim bertujuan untuk “mempermudah” proses

Jika sebelumya BPJS Kesehatan telah menerapkan teknologi rekam sidik jari dengan tujuan mempermudah pendaftaran peserta, mereka kini berencana untuk mengakselerasinya dengan penggunaan teknologi pengenalan wajah.

Berkaitan dengan kabar tersebut, Asisten Deputi Bidang Komunikasi Publik dan Hubungan Masyarakat BPJS Kesehatan Rizzky Anugerah membenarkannya.

Rizzky menyebut jika rencana tersebut diberi bahkan diberi nama “Frista” atau Face Recognition BJPS Kesehatan.

Sudah launching 2 bulan lalu namun penerapannya masih bertahap

Tak hanya mengonfrimasi kabar tersebut, ternyata langkah ini sudah resmi diluncurkan sekitar 2 bulan lalu. Tepatnya pada 8 Juli 2024.

“Benar, kita sudah launching,” kata Rizzky dikutip dari Kompas, Senin, 9 September 2024.

Hal tersebut terkesan baru karena implementasi teknologi face recognition dari BPJS Kesehatan masih dilakukan secara bertahap pada layanan JKN.

Pelan-pelan akan diwajibkan

Hal tersebut berkaitan dengan penyempurnaan teknologi dalam pengimplimentasian yang masih dilakukan secara bertahap.

Namun BPJS Kesehatan memastikan jika ke depannya teknologi pengenalan wajah ini akan diwajibkan secara perlahan.

“Ke depannya dapat diwajibkan secara bertahap,” imbuhnya.


Let uss know your thoughts!