‘Car Free Day Jakarta (Sudirman-Thamrin) yang dilakukan pada masa transisi PSBB, di protes habis-habisan’
Tepatnya Minggu, 21 Juni 2020, untuk pertama kali setelah sempat ditidakan beberpa lama, CFD kembali digelar. Namun ternyata pelaksanaan tersebut menuai protes, lantaran masih banyak masyarakat yang lupa dengan protokol kesehatan, terutama physical distancing dalam pelaksaan CFD tersebut.
Bahkan beberapa laporan menjelaskan bahwa lewat rapid test, ditemukan 5 orang berstatus reaktif Covid-19, meski pada akhirnya setelah dilakukan swab test dengan metode polymorease chain reaction (PCR), kelimanya dinyatakan negatif.
CFD (Sudirman-Thamrin) kembali ditiadakan
Baru saja, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memutuskan untuk kembali meniadakan Car Free Day (CFD) yang bisanya berlangsung di sepanjang kawasan Sudirman-Thamrin.
Keputusan ini juga sudah dikonfirmasi oleh Syarin Liputo selaku Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, ‘Benar, HBKB (Hari Bebas Kendaraan Bermotor) Sudirman-Thamrin ditiadakan.’ begitu tutur Syarif seperti dikutip dari Kompas.com.
Meski demikian beliau belum menjelaskan secara detail, apa alasan dari peniadaan CFD tersebut.
DPR angkat bicara soal kejadian CFD Minggu kemarin
Menanggapi apa yang terjadi pada CFD Minggu, 21 Juni 2020, Prasetio Edi Marsudi selaku Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta juga sempat meminta agar sebaiknya pelaksanaan CFD di Sudirman-Thamrin untuk ditiadakan.
‘CFD kemarin itu harus ditinjau ulang ya, karena permasalahannya masyarakat Jakarta juga tidak mau disiplin dalam CFD kemarin. Makanya saya himbau pada masyarakat Jakarta ya kalau mau berolahraga di CFD dan dikasih kesempatan, tetaplah jalankan protokol kesehatan.’ begitu tuturnya Selasa. 23 Juni 2016
Prasetio khawatir kalau akan terjadi klaster penularan COVID-19 yang baru jika Pemprov DKI tidak mengevaluasi dan meninjau kembali kegiatan Car Free Day.
Apa urgensi dan tujuan dari dijalankannya CFD di masa pandemi?
Pernyataan Prasetio juga diperkuat oleh Wakil Ketua Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) DPRD DKI Jakarta, Justin Adrian. Dia justru mempertanyakan apa urgensi dari kembali dibukanya CFD, menurut dia apabila terus dibiarkan demikian, Jakarta sangat berpotensi mengalami lonjakan pasien positif Covid–19 yang baru.
‘Pemprov DKI tidak mengindahkan perjuangan tenaga kesehatan yang terus berjuang melawan Covid-19. Segera batalkan kegiatan CFD Jakarta hingga keadaan sudah benar-benar normal.’ begitu tutur Justin.
Justi juga menilai bahwa Pemprov DKI harusnya mendorong masyarakan untuk bisa berolahraga di rumah, dengan menjaga jarak dan bukan justru membuat kerumunan masa yang bisa saja memicu penyebaran virus Covid–19.
Source : Kompas.com
—
Mengacu dari apa yang gua lihat di sosial media, memang sepertinya meniadakan CFD adalah langkah terbaik untuk bisa mengurangi resiko penyebaran Covid–19.
Stay home and be safe :)