Nyamuk Dibikin Tuli?

Mungkin, bakal ada cara baru buat praktisi kesehatan saat ini nanganin penyakit demam berdarah (DBD), salah satunya bikin spesies nyamuk jantan jadi tuli.

Berdasarkan studi dari University of California, Santa Barbara (UCSB), ternyata proses perkawinan nyamuk dipengaruhi sama kemampuan nyamuk jantan buat mendengar. Pengaruhnya gimana? Ternyata, nyamuk jantan nggak bakal tertarik buat kawin semisal mereka tuli.

“Anda bisa meninggalkan nyamuk itu bersama dengan nyamuk betina selama berhari-hari, dan mereka nggak akan kawin.”

  • Professor Craig Montell, yang juga melakukan studi ini, dilansir dari UCSB.
(Courtesy of Freepik)

Emang Proses Kenalan – Nyamuk Kawin Biasanya Gimana?

Jadi gini, nyamuk betina biasanya mengeluarkan bunyi kepakan sayap mereka di angka sekitar 500 Hz. Ketika nyamuk jantan mendengar suara tersebut, mereka terbang dan mengeluarkan bunyi hingga 800 Hz.

Nggak cuma itu, nyamuk jantan juga berkali-kali ngeluarin bunyi itu jika ada nyamuk betina di dekat mereka. Nyamuk jantan dan betina lalu bertemu, kawin, dan si nyamuk jantan nyari partner kawin lain, sementara nyamuk betina secara umum nggak nyari lagi.

Sumber: UCSB

Gimana Penelitian Ini Dilakukan?

  • Peneliti menyadari kemungkinan daya dengar nyamuk jantan berpengaruh dalam proses perkawinan mereka.
  • Peneliti menemukan kalau sensor suara nyamuk ada di bagian dasar antena mereka yang disebut Johnston’s organ.
  • Peneliti lalu menggunakan CRISPR-Cas9 buat menghalau gen pendengaran nyamuk, yang disebut trpVa, dan bikin nyamuk tuli.
  • Peneliti menempatkan nyamuk jantan tuli tadi di ruangan dengan nyamuk betina, dan mereka nggak kawin.

Sumber: UCSB

Terus, Gimana Temuan Ini Bisa Bantu Pengendalian Penyebaran Nyamuk?

Sebagaimana dilansir UCSB, biasanya orang menggunakan teknologi sterile insect technique (SIT) buat ngendaliin proses kawin serangga, termasuk nyamuk. Namun, teknologi ini punya kelemahan di mana nyamuk jantan harus cepat dapetin nyamuk betina, supaya keduanya bisa kawin tanpa perlu bikin keturunan.

Dengan temuan ini, mungkin teknologi SIT bisa lebih dikembangkan dan bisa lebih efektif.

(Courtesy of Dhananjay Thakur/UCSB)

Kasus DBD di Indonesia Gimana?

Hingga minggu ke-22 tahun 2024, Indonesia mencatat 119.709 kasus demam berdarah, di mana 777 kasus merupakan kasus kematian.

– Kasus DBD 2023: 114.720

Kasus kematian: 894

 

– Kasus DBD 2024:119.709

Kasus kematian: 777

Sumber: Kementerian Kesehatan

What are your thoughts? Let us know!

(Courtesy of Freepik)