Sejak masuk dan beredarnya virus Corona (Covid-19) di Indonesia, persediaan masker menjadi langka di mana-mana. Baik di minimarket maupun apotik, semua tempat kehabisan masker untuk pencegahan penyebaran virus ini. Walaupun hal tersebut sudah terjadi berminggu-minggu yang lalu, namun masih dirasakan sampai sekarang.
Mungkin sekarang lo bisa sedikit tenang karena Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir mengatakan bahwa perusahaan pelat merah sektor farmasi akan memproduksi masker hingga 4,7 juta lembar yang ditargetkan akan siap diedarkan pada 31 Maret mendatang.
“BUMN farmasi terus memproduksi kebutuhan yang kami bisa, contoh masker. Insya Allah 31 Maret akan tersedia 4,7 juta masker,” kata Erick Thohir dalam video conference dilansir dari CNN Indonesia.
Erick Thohir juga menyatakan tidak hanya menyediakan alat kesehatan saja, namun pihak BUMN farmasi juga berupaya untuk menyediakan obat untuk pasien positif Corona. Hal ini ingin ia lakukan karena beberapa negara juga telah menggunakan jenis obat yang sama, namun ia belum menjelaskan jenis obat tersebut.
Langkah Erick untuk memerangi virus Corona di Indonesia nampaknya tidak sampai situ saja. Ia juga mengatakan akan mengupayakan ketersediaan Alat Pelindung Diri (APD) yang diperuntukkan bagi tenaga medis dan kesehatan.
“Untuk APD kami cari sumber dari banyak tempat, ini akan kami lakukan karena kami tidak mau dokter dan perawat yang merupakan ujung tombak tidak disediakan APD,” tambahnya.
Satu lagi, Erick juga mengabarkan bahwa pihak BUMN telah memesan test kit virus Corona dari Swiss yang rencananya akan masuk ke Indonesia pada akhir bulan ini. Penyediaan test kit ini gunanya untuk menguji keberadaan virus melalui air liur. Tidak hanya dari Swiss, namun Singapura juga dikabarkan ingin menyumbang test kit untuk Indonesia.
Peran BUMN ini memang sejalan dengan apa yang diarahkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk fokus pada sektor kesehatan. Sehingga seluruh pikiran dan tenaga dikerahkan dalam situasi ini.
_
Semoga dengan adanya kesadaran dan peran besar dari pemerintahan ini bisa mengurangi rasa khawatir kita akan virus berbahaya ini. Waspada boleh, panik jangan.