Hapuskan kesalahpahaman
Sebagaimana dilansir dari CNNIndonesia, ahli bedah di China mengadakan kompetisi yang sangat unik.
Adapun kontes tersebut bertujuan untuk menampilkan keterampilan sunat para dokter di sana.
Selain jadi ajang adu skill, kontes juga bertujuan untuk mengatasi kesalahpahaman seputar sunat dan meningkatkan penerimaan sunat di sana.
Sunat dianggap tabu
FYI, sunat kerap dipandang sebagai suatu topik yang tabu.
Dengan adanya kompetisi ini, dokter-dokter di sana berusaha memberikan informasi terkait manfaat dan risiko dari sunat.
Sebuah studi pada 2016 menunjukkan bahwa kelaziman sunat pada pria China hanya sebesar 14 persen, yang menunjukkan kurangnya pemahaman yang akurat tentang sunat tersebut.
Penyelenggara, Guo Tao dan pembawa acara Wang Xin, berharap kontes ini bisa membuka diskusi tentang topik yang tabu ini, juga dapat membantu pria untuk membuat keputusan yang lebih baik terkait kesehatan mereka.
Video berdurasi 6 menit
Dalam kompetisi tersebut, setiap dokter diwajibkan untuk menayangkan video sunat berdurasi 6 menit yang menampilkan skil dan teknik mereka.
Juri kemudian menilai berdasarkan, teknik, penjelasan dan inovasi yang dihadirkan para peserta.
Beberapa dokter yang ikutan bahkan memamerkan inovasi dalam teknik, seperti perangkat perlindungan pasca operasi dan penerapan salep pasca operasi.
“Awalnya, melihat begitu banyak organ reproduksi pria membuat saya merasa sedikit penasaran dan malu, tapi saya dengan cepat beradaptasi dan fokus pada operasinya,” ujar salah satu penonton wanita yang menonton kompetisi tersebut melansir SCMP, Senin (18/3).
Ini dia pemenangnya
Pada akhirnya, kompetisi tersebut dimenangkan oleh ahli urologi Jiang Qiqi.
Bukan hanya karena kemapuan teknis, dia dinilai memiliki kemampuan yang baik dalam menyampaikan manfaat sunat dengan ilustrasi komik yang sudah disiapkan.
Jiang juga dinilai memiliki perhatian humanistik pada pasiennya.
“Dalam kepercayaan tradisional China, segala sesuatu yang berhubungan dengan ‘seks’ cenderung dikesampingkan. Hal ini meliputi sunat,” tuturnya.
Top image via Shutterstock
—
Let us know your thoughts!
-
KTP Digital Ditargetkan Pemerintah Meluncur Mei 2024
-
Angka Kelahiran Semakin Rendah, Perusahaan Jepang Berhenti Produksi Popok Bayi
-
RUU Pernikahan Sesama Jenis Diloloskan Parlemen Thailand