Les privat dilarang untuk kurangi beban finansial orang tua
Banyak orang belom tau bahwa Cina telah melarang les privat dan bimbingan belajar.
Peraturan ini sudah berlaku sejak beberapa waktu lalu untuk mengurangi beban finansial para orang tua.
Akibatnya para guru bimbel pun harus rela nyamar jadi asisten rumah tangga (ART) atau teknisi perbaikan listrik supaya bisa tetap mengajar secara privat.
Baca juga: Cina Larang Seleb dan Influencer Pamer Kekayaan di Media Sosial
Cari guru les privat di pasar gelap
Meski sudah dilarang, kebutuhan guru privat memang masih ada.
Beberapa orang tua bahkan harus rela mencari guru di “pasar gelap” dengan biaya yang makin mahal. Saat ini biayanya bahkan mencapai 3.000 yuan atau sekitar Rp6 juta.
“Mereka (pemerintah) telah melarang pusat pelatihan di luar sekolah dan bimbingan belajar sekarang, tetapi kebutuhan orang tua (untuk les) masih ada. Banyak guru yang kini mengajar secara diam-diam,” kata Zhou Xia, salah satu praktisi bimbingan belajar.
“Kebijakan (yang diterapkan) seharusnya mengurangi beban orang tua, tapi orang tua dan murid kini mengalami tekanan yang lebih besar dari pada sebelumnya,” tambahnya.
Baca juga: Organisasi Dokter Indonesia Ingin RI Tiru Selandia yang Larang Rokok Seumur Hidup
Peraturan unik Cina
Ini bukan kali pertama pemerinta Cina mengeluarkan peraturan unik.
Sebelumnya negara tersebut juga mengeluarkan peraturan yang akan menghukum orang tua jika anak mereka nakal.
Bukan cuma itu, pemerintah juga mendesak para wali dan orang tua untuk mengatur waktu buat anak-anaknya seperti untuk istirahat, bermain atau berolahraga.
Perlu diketahui pula, sebelumnya pemerintah juga sempat mengumumkan peraturan tegas buat anak seperti membatasi waktu bermain game online menjadi hanya satu jam di hari Jumat, Sabtu dan Minggu.
Selain itu, pemerintah juga mengurangi PR dan melarang les di akhir pekan untuk mengurangi beban akademik.