Covid-19 kabarnya telah sampai di Gunung Everest. Virus tersebut rupanya dibawa oleh seorang pendaki asal Norwegia yang dinyatakan positif saat melakukan pendakian.

Sepertinya, kasus ini telah membuat puncak tertinggi di dunia itu pecah telor dengan adanya orang yang positif Covid-19. Lalu bagaimana nasib pendaki tersebut?

Covid-19 Menggagalkan Musim Pendakian Tahun 2021

Covid-19
BBC

Pendaki asal Norwegia yang terjangkit virus corona ini adalah Erlend Ness. Saat mengetahui dirinya positif, ia langsung dievakuasi dari lereng Gunung Everest dengan helikopter dan dibawa ke rumah sakit di Kathmandu, Nepal.

Meski begitu, tidak diketahui secara pasti bagaimana kronologi Ness bisa terinfeksi saat melakukan pendakian. Namun asumsi utama yang paling masuk akal adalah seorang pemandu tim pendakian Ness yang juga dinyatakan positif Covid-19.

Read more:

Covid-19
AFP

Munculnya kasus Covid-19 di Gunung Everest ini pun telah menggagalkan otoritas Nepal untuk menyukseskan musim pendakian tahun ini. Di mana tahun sebelumnya musim pendakian mereka telah dihancurkan oleh pandemi corona.

Sebenarnya, otoritas Nepal sendiri sudah meredakan aturan karantina guna menarik hati para pendaki di puncak tertinggi dunia tersebut. Padahal mereka tahu betapa sulitnya merawat pendaki jika benar ada yang terinfeksi di tengah pendakian.

Risiko Pendakian di Tengah Pandemi

Covid-19
Unsplash

Melakukan pendakian dengan membawa virus tentu sangat berbahaya bagi kesehatan. Maka dari itu tahun lalu semua gunung menutup jalur pendakian mereka untuk sementara.

Sebab, untuk bernapas secara normal saja akan sulit dilakukan pada ketinggian yang sangat tinggi. Apalagi kalau membawa virus yang menyerang area pernapasan, bisa-bisa pendaki tidak akan bisa bernapas lagi.

Ness pun kemudian mengatakan bahwa dirinya berharap tidak ada lagi yang terjangkit Covid-19 di Gunung Everest. Ia juga berharap semoga yang terinfeksi hanya dirinya dan sang pemandu saja.

_

Stay safe and stay healthy, guys!