TNI luncurkan antisipasi ancaman keamanan siber
Saat ini, peperangan nggak cuma terjadi di dunia nyata, tapi juga secara siber, alias ‘cyber warfare‘. Inilah yang dikatakan oleh Panglima TNI Jendereal Andika Perkasa.
Mabes TNI Rabu (9/2) meluncurkan tim respons insiden keamanan siber, yaitu Military Computer Security Insident Response Team (Mil-CSIRT) TNI. Peluncuran ini mereka tujukan untuk mengantisipasi ancaman keamanan siber.
Tim tersebut diluncurkan olehnya Andika Perkasa bersama Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Letjen TNI (Purn) Hinsa Siburin. Selain itu, ada pula Komandan Satsiber TNI Brigjen TNI (Mar) Suaf Yanu Hardani yang turut serta dalam peluncuran di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur.
‘Cyber Warfare‘ sudah bertempur, bahkan sebelum kontak senjata
Andika Perkasa menilai pentingnya tim ini, karena terkadang peperangan siber alias ‘cyber warfare‘ bisa terjadi duluan, sebelum kontak senjata fisik.
“Saat perang terjadi, ‘cyber warfare sudah bertempur terlebih dahulu, namun alutsista (hardware) masih belum terlibat,” kata Andika dalam keterangan pers, mengutip Antara.
Mengenai hal ini, Andika pun menjelaskan bahwa program Military Computer Security Insident Response Team ini bisa sangat efektif. Sayagnya, saat ini TNI masih memiliki banyak keterbatasan, termasuk sumber daya manusia (SDM).
Kolaborasi dengan BSSN
Dengan peluncuran program ini, Andika berharap BSSN bisa memandu TNI dengan mengirim timnya.
Pasalnya, sumber daya di TNI pun masih harus terus diolah.
Adanya kehadiran BSSN ia harap dapat memberi asistensi, karena BSSN memiliki link secara internasional.
Selain itu, mereka pun selalu mendapatkan update perkembangan siber yang selalu terjadi dengan cepat.
—
Jangankan cyber warfare, semoga saja kita nggak makin sering kebobolan data!
Baca juga: