Karena adanya kebijakan dari KOMINFO yang memblokir sebagian media sosial dan media chating online. Kami sebagai millenials yang tidak bisa lepas akan kedua hal tersebut mengakalinya dengan menggunakan Virtual Private Network (VPN).
Ada beberapa orang yang akhirnya men-download aplikasi VPN untuk tetap bisa mempertahankan eksistensi diri atau untuk bekerja karena terkait dengan media sosial (walaupun kami yakin yang cowok-cowok pasti sudah punya aplikasi ini). Berikut ini adalah dampak buruk jika menggunakan VPN:
Pencurian Data
Layanan VPN yang digunakan untuk menembus pembatasan akses pemerintah berpotensi terjadi pencurian data penggunanya yang ada di smartrphone. Terutama jika layanan VPN yang digunakan tidak terpercaya atau gratisan.
Hal ini bisa terjadi karena, ketika ponsel terhubung dengan server penyedia layanan VPN, pemilik server bisa melihat seluruh isi lalu lintas keluar masuk data pada smartphone yang terhubung dengan layanan VPN tersebut. Serem banget bisa-bisa foto pribadi atau data-data penting bisa diambil dan disalah gunakan.
Malware (Malicious Software)
Ini yang paling nyebelin, meskipun smartphone yang digunakan memakai layanan anti-virus tetap saja terkadang malware ini bisa masuk. Malicious Software atau yang sering disingkat Malware ini adalah suatu program yang dirancang dengan tujuan untuk merusak dengan menyusup ke sistem komputer. Malware dapat menginfeksi banyak komputer dengan masuk melalui email, download internet, atau program yang terinfeksi.
Tanda-tanda bahwa smartphone yang digunakan terinfeksi Malware adalah kuota yang tiba-tiba habis dengan drastis, tiba-tiba ada iklan nggak jelas masuk, ada banyak spam e-mail, dan lainnya. Tentu jika smartphone yang digunakan terinfeksi Malware dampaknya akan sangat menyebalkan mengingat harga kuota semakin hari semakin mahal.
–
Baiknya kita ikuti saja peraturan pemerintah yang ada, toh yang dilakukan ini juga untuk kebaikan kita semua agar berita-berita hoaks juga tidak menyebar kemana-mana. Kebijakan ini juga bisa digunakan sebagai sarana diet media sosial dan tidak terlalu terpaku dengan smartphone.