Berdasarkan data yang dimiliki Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), sampah yang dihasilkan dari para pendaki pada April hingga Oktober mencapai 31 ton lebih.

Hanya dalam 6 bulan, sampah yang dihasilkan dari para pendaki Gunung Rinjani capai 31 ton lebih!

Kepala Balai TNGR NTB Yarman mengatakan jika sampah sejumlah 31.156,43 kilogram (lebih dari 31 ton) yang berasal dari para pendaki Gunung Rinjani tersebut dihasilkan dari sejumlah kegiatan saat berada di kawasan TNGR.

Jumlah tersebut didapat oleh Balai Taman Nasional Gunung Rinjani, Lombok, Nusa Tenggara Barat dalam kurun waktu enam bulan saja, April hingga Oktober 2024.

“Berdasarkan data sampah periode bulan April sampai Oktober 2024, sampah yang dihasilkan dari kegiatan pendakian berjumlah 31.156,43 kilogram,” kata Kepala Balai TNGR NTB Yarman di Mataram, sebagaimana yang diberitakan oleh Antara, Sabtu, 23 November 2024.

Ternyata peningkatan jumlah kunjungan daerah wisata tak hanya bawa dampak positif

Salah satu faktor penyebab dari tingginya jumlah prodkusi sampah ini berkaitan dengan semakin diminatinya Gunung Rinjani dan mempengaruhi tingginya jumlah kunjungan oleh wisatawan.

Meskipun tingginya kunjungan wisatawan berdampak positif bagi pemasukan atau pertumbuhan ekonomi di daerah sekitar, dampak negatif dari hal tersebut yakni tingginya jumlah sampah yang dihasilkan akan turut meningkat.

Apa saja upaya mitigasi dari Balai TNGR?

Yarman berpendapat jika hal tersebut merupakan tugas bersama agar masyarakat bisa saling bekerja sama untuk mencari solusi permasalahan sampah ini.

“Hal tersebut tentu menjadi tugas bersama untuk ikut serta bahu membahu menyelesaikan permasalahan sampah tersebut,” ujar Yarman.

Pihak Balai TNGR mendorong aksi clean up sampah rutin yang dilakukan oleh sejumlah mitra hingga pack in pack out di pintu pendakian, yang dipilih sebagai langkah mitigasi.


Let uss know your thoughts!