Deklarasikan pandemi Covid-19 berakhir, Menteri Kesehatan Swedia, Lena Hallengren juga mencabut hampir semua kebijakan ‘lockdown’.
“Seperti yang kita ketahui ini, saya mengatakan ini sudah berakhir,” tutur Lena pada Reuters, Kamis (10 Februari).
Pandemi Covid-19 berakhir di Swedia, begini kebijakan pemerintah
Selain itu, Menteri Kesehatan Swedia juga menyebut bahwa saat ini Covid-19 tidak lagi masuk dalam jenis penyakit yang berbahaya bagi warga mereka.
“Karena vaksin sudah meredam kasus dan kematian yang parah. Pada varian Omicron tidak terlalu parah,” tuturnya.
Seiring dengan keputusan tersebut, mulai Rabu (9 Februari), bar dan restoran di Swedia sudah diperbolehkan buka sampai pukul 23.00 waktu setempat tanpa ada pembatasan kapasitas.
Pemerintah bahkan diketahui sudah memberhentikan kuota testing gratis. Dengan demikian tidak ada lagi pengumuman atau pemberitahuan jumlah kasus harian Covid-19 di sana.
Mendapat pertentangan …
Kendati demikian, kebijakan yang diambil oleh pemerintah Swedia ini mendapat pertentangan dari banyak pihak.
Salah satunya adalah Profesor Virologi dari Universitas Umea, Fredrik Elgh. Dia menyebut masih banyak rumah sakit di Swedia yang mengalami ‘tekanan’ akibat kasus yang melonjak.
“Kita harus memiliki sedikit lebih banyak kesabaran, menunggu setidaknya beberapa minggu ke depan[untuk mencabut kebijakan lockdown]. Sejauh ini kita masih cukup kaya untuk terus memberlakukan testing gratis,” jelasnya kepada Reuters.
Dilansir dari Kumparan.com, per Rabu (9 Februari), angka kematian akibat Covid-19 di Swedia mencapai 114 hari.
Namun angka kematian Swedia dengan jumlah 16.182 tidak bisa dipungkiri masih lebih rendah jika dibandingkan dengan sebagian besar negara di Eropa.