Presiden Prabowo Minta Efisiensi, Sri Mulyani Langsung Tancap Gas
Tahun 2025 ini, pemerintah makin serius melakukan efisiensi anggaran.
Sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati langsung bergerak cepat. Perintah untuk mengidentifikasi rencana efisiensi belanja kementerian/lembaga (K/L) dituangkan melalui Surat Menteri Keuangan Nomor S-37/MK.02/2025.
Efisiensi ini mencakup belanja operasional dan non-operasional di seluruh K/L.
Bahkan, ada 16 item yang jadi sasaran penghematan, termasuk infrastruktur dengan target efisiensi anggaran hingga 34,3%.
Dari alokasi Rp 400,35 triliun untuk infrastruktur tahun ini, angka itu terbilang besar, meski masih kalah dibandingkan pemangkasan alat tulis kantor (ATK) yang mencapai 90%.
Sri Mulyani menegaskan, efisiensi ini tidak akan menyentuh belanja pegawai atau bantuan sosial. “Kita tetap pastikan program-program prioritas seperti bantuan sosial tetap aman,” ujarnya.
Deadline Ketat: Anggaran Revisi Harus Masuk Februari 2025
Untuk memastikan target efisiensi ini berjalan, Sri Mulyani memberi tenggat waktu yang jelas.
Kementerian dan lembaga wajib menyampaikan revisi anggaran kepada Direktur Jenderal Anggaran paling lambat 14 Februari 2025.
Jika lewat batas waktu, Kemenkeu akan menyesuaikan secara mandiri dan memasukkannya ke dalam Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA).
“Bapak Presiden memang menghendaki banyak program penting seperti makan bergizi gratis (MBG) untuk anak-anak sekolah bisa berjalan maksimal,” tutur Sri Mulyani dalam konferensi pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK).
Namun, besaran pasti alokasi anggaran untuk MBG masih dirahasiakan. Yang jelas, program ini jadi salah satu alasan kuat di balik penghematan Rp 306,70 triliun, dengan Rp 256,1 triliun berasal dari efisiensi anggaran K/L.
![](https://gambar.sgp1.digitaloceanspaces.com/wp-content/uploads/2025/01/28162154/antarafoto-apbn-2024-defisit-229-persen-1738055850-1-1024x683.jpg)
Pangkas Infrastruktur, Ekonomi Tetap Melaju?
Pemangkasan besar-besaran pada sektor infrastruktur sempat menuai perhatian.
Tapi menurut Global Market Economist Maybank Indonesia, Myrdal Gunarto, kebijakan ini tidak akan menggoyahkan perekonomian nasional.
“Efisiensi belanja itu akan dialihkan ke program prioritas pemerintah, seperti peningkatan kualitas sumber daya manusia, hilirisasi, industrialisasi, serta kemandirian energi dan pangan,” jelas Myrdal.
Pemerintah tampaknya ingin mengalihkan fokus anggaran ke sektor yang dianggap lebih strategis, termasuk MBG, hilirisasi, hingga program energi dan pangan. Ini jadi sinyal kuat bahwa meskipun anggaran dipangkas, visi besar pemerintah untuk membangun ekonomi berkelanjutan tetap diutamakan.
Top image via ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/tom.
—
Let us know your thougts!
-
Dugaan Penyelundupan Kokain: Radja Nainggolan Ditangkap di Belgia
-
Puluhan Ribu Warga Palestina yang Mengungsi Mulai Pulang ke Jalur Gaza
-
BGN Lirik Potensi Serangga untuk Program Makan Bergizi Gratis (MBG)