Presiden Jokowi menegaskan bawa desain garuda Istana Negara masih dalam tahap pradesain
Desain garuda Istana Negara bersirkulasi di jagat maya beberapa waktu belakangan.
Sayangnya, bangunan istana negara yang nantinya akan bertempat di ibu kota baru, Kalimantan Timur tersebut justru dijadikan lelucon karena bentuknya yang unik.
Banyak yang membandingkannya dengan panggung Djakarta Warehouse Project (DWP), hingga Falcon dari serial The Falcon and The Winter Soldier.
Beberapa waktu lalu, Presiden Jokowi pun angkat suara. Ia menyebut bahwa desain tersebut dibuat sesuai dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika, dan masih dalam tahap pradesain.
karena desain istana negara untuk ibu kota yang baru banyak dikritik netizen, saya bikin beberapa alternatif mudah-mudahan bisa menjadi inspirasi pemerintah. pic.twitter.com/aiod9fPyBQ
— リヤンタニ (@ajiriyantani) March 31, 2021
Baca juga: Cerita Dibalik Karya-Karya Isha Hening
Desain garuda Istana Negara dibuat untuk “mencerminkan kemajuan bangsa”
Perlu diketahui, desain tersebut adalah karya seniman Bali Nyoman Nuarta yang dikenal lewat karya patung Garuda Wisnu Kencana di Bali.
Mengingat rancangan tersebut masih dalam tahap pradesain, Jokowi pun berharap pihaknya bisa mendapatkan desain dari masyarakat.
Yang pasti, Jokowi ingin bangunan tersebut tak hanya jadi tempat kerja presiden. Alih-alih sebagai bangunan yang mencerminkan kemajuan bangsa.
Baca juga: Definisi Karya Bagus Menurut Bujangan Urban
Bikin arsitek resah
Bukan cuma dari kalangan umum, gabungan lima ikatan arsitek juga sempat dibuat resah dengan pradesain tersebut.
Kelima asosiasi tersebut adalah Asosiasi Profesi Ikatan Arsitek Indonesia (IAI), Green Building Council Indonesia (GBCI), Ikatan Ahli Rancang Kota Indonesia (IARKI), Ikatan Arsitek Lanskap Indonesia (IALI) dan Ikatan Ahli Perencanaan Wilayah dan Kota (IAP).
Meeka menilai desain bangunan istana negara tersebut tidak mencirikan kemajuan Indonesia di era digital.
Menanggapi kritik tersebut, Jokowi pun berencana mengundang para arsitekguna memperbanyak pradesain yang digunakan sebagai dasar desain Istana Negara.
“Dengan masukan-masukan itu, saya akan mengundang kembali para arsitek dan para ahli lainnya,” ungkap Jokowi.