Dilarang tertawa selama 11 hari jadi cara masyarakat Korea Utara mengenang satu dekade kepergian Kim Jong-il ayah Kim Jong-un.
Selain dilarang tertawa, para warga juga tidak dizinkan untuk melakukan berbagai kegiatan bergembira termasuk rekreasi.
Dilarang tertawa, minum alkohol dan aktivitas yang ‘menyenangkan’
“Selama masa berkabung, kami tidak boleh minum alkohol, tertawa atau melakukan aktivitas bersenang-senang,” tutur salah satu warga di Kota Sinuiju sebagaimana dilansir Radio Free Asia.
Warga itu menjelaskan bahwa selama masa berkabung, pemerintah Korea Utara akan mengawasi mereka dengan sangat ketat.
Dia membeberkan kalau di masa lalu, mereka yang tertangkap sedang minum-minum dan mabuk di masa ini akan dianggap sebagai pelaku kejahatan ideologi. “Mereka akan dibawa dan tidak pernah terlihat lagi,” tuturnya.
Selain itu, dia bercerita kalau ada anggota keluarga yang meninggal pada masa berkabung, mereka diminta tidak menangis terlalu keras dan jasadanya baru bisa dibawa setelah masa berkabung berakhir.
“Warga yang ulang tahun juga tidak boleh merayakannya,” imbuh warga yang tidak disebutkan namanya itu.
Aparat sudah dikerahkan sejak awal Desember
Untuk bisa membangun suasana, kepolisian disebut sudah mulai dikerahkan sejak awal Desember. Mereka diminta menindak tegas warga yang berpotensi melanggar aturan.
“Dari hari pertama Desember, mereka sudah harus menindak warga yang merusak suasana duka. Itu tugas khusus mereka selama sebulan. Saya dengar, aparat penegak hukum tak bisa tidur sama sekali,” tuturnya.
Saking serius dalam berkabung, warga sampai dilarang berbelanja kebutuhan sehari-hari dan pemerintah mendelegasikan kepada perusahan milik negara untuk mengurus ‘pangan’ selama masa otu.
Dikeluhkan para warga
Terkait diberlakukannya peraturan ini, warga korut mengaku sangat merusak waktu mereka untuk mengumpulkan uang di tengah masa krisis.
Tidak sedikit dari mereka yang juga mengeluhkan peraturan ini. “Saya hanya berharap masa berkabung untuk Kim Jong-il hanya sepekan, seperti masa berduka untuk Kim Il-sung. Warga mengeluh karena dipaksa berduka atas kematian mereka hingga seperti orang mati,” tutur warga lainnya.
Untuk diketahui, biasa masa berkabung memang diberlakukan selama sepekan. Namun, masa berkabung tahun ini diperpanjang karena dianggap spesial, mengingat sudah satu dekade.