Capaian vaksinasi booster stagnan
Vaksinasi booster sepertinya masih belum menjadi pilihan bagi banyak warga.
Terkait hal tersebut, Tito Karnavian selaku Menteri Dalam Negeri meminta agar bupati dan wali kota menyediakan hadiah bagi para warga peserta vaksinasi dosis ketiga.
Sebagaimana diketahui, capaian vaksin booster dalam beberapa bulan terakhir juga tergolong stagnan.
Warga cenderung ‘malas’, pemberian hadiah bisa jadi ‘penyemangat’
“Ide-ide kreatif teman-teman kepala daerah waktu dulu, misalnya vaksinasi booster kemudian diberikan sembako, lucky draw-nya motor, atau lucky draw mesin speed di daerah nelayan. Itu kita sudah sampaikan saat Zoom meeting,” kata Tito di TMII, Jakarta Timur, Minggu (17/7).
Tito menjelaskan bahwa laporan sejumlah daerah menunjukan capaian rendah dikarenakan warga yang jenuh dengan pandemi.
Selain itu tidak sedikit yang menganggap gelaja Covid-19 saat ini cenderung ringan.
Atas dasar itulah mereka mulai lengah dan tidak khawatir.
Terjadinya tren penurunan kasus juga dinilai membangun ‘euforia’.
Jadi syarat wajib
“Sehingga perlu ada vaksinasi booster yang bersifat imperatif dengan regulasi seperti perjalanan,” tambah Tito.
Sebelumnya, pemerintah juga menjadikan vaksin booster sebagai syarat bepergian dan masuk ke tempat umum.
Adapun syarat tersebut dituangkan dalam Surat Edaran Satgas Penanganan Covid-19 Nomor 21 Tahun 2022 tentang Ketentuan Pelaku Perjalanan Dalam Negeri
Bedasarkan laporan Kementrian Kesehatan sampai hingga Minggu pukul 12.00 WIB, capaian vaksinasi dosis ketiga baru mencapai 25,33 persen. Dari total sasaran sebanyak 208.265.720 warga, baru 52.747.194 yang mendapatkan vaksinasi dosis ketiga.
Top image via Unsplash
Kalau dipikir lucu juga yah, untuk kebaikan sendiri tapi sampai harus diiming-imingi hadiah biar mau.
Let us know your thoughts!