DPRD Kota Tangerang batal pakai bahan Louis Vuitton setelah banyak masukan dari rakyat
DPRD Kota Tangerang memutuskan untuk membatakan pengadaan baju dinas berbahan Louis Vuitton yang totalnya mencapai Rp 675 juta. Keputusan ini mereka ambil setelah mendapat banyak masukan dan aspirasi dari masyarakat.
“Iya jadi tadi kita sudah berdiskusi bermusyawarah bersama dengan teman-teman pimpinan, pimpinan komisi, dan pimpinan fraksi, serta sekretariat DPRD, menimbang segala masukan dan aspirasi dari masyarakat akhirnya kita putuskan pengadaan baju dinas untuk anggaran tahun 2021 ini kita batalkan,” kata Ketua DPRD Kota Tangerang, Gatot Wibowo, kepada Detik.
Menurut pengakuan Gatot, ia mendapatkan masukan dari banyak tokoh soal pengadaan baju dinas mewah itu. Ia juga menegaskan pihaknya mendengarkan berbagai masukan yang sampai ke mereka.
Bingung kenapa jadi ramai
Meski akhirnya membatalkan keputusan ini, Gatot mengaku agak bingung mengapa pengadaan bahan Louis Vuitton ini jadi ramai. Padahal, menurutnya, baju dinas ini sudah ada aturannya dalam PP 18 tahun 2017 dan se-Indonesia.
Hingga ia pun meminta para awak media mengecek juga supaya ada rasa keadilan DPRD lainnya, gak cuma kota Tangerang. Ia memastikan gak ada lagi pengadaan baju dinas untuk tahun anggaran 2021.
Anggaran Rp 675 juta
Sebelumnya, derdasarkan keterangan dari Kelompok Kerja Unit Layanan Pengadaan (Pokja ULP), bilang ada empat mereka pakaian yang akan para dewan ini gunakan. Keempat merek tersebut bakal menjadi baju dinas tahun 2021.
Pengadaan Bahan Pakaian Sekretariat DPRD Tangerang Pokja ULP, Hadi Sudibjo mengatakan kalau Louis Vuitton ini menjadi salah satunya.
“Di antaranya Louis Vuitton, ini untuk yang PDH” Ujar Hadi dalam rekaman suara, Senin (9/8).
Rencananya, Pakaian Dinas Harian (PDH) setiap anggota DPRD Kota Tangerang bakal dibuat dengan dua setel.
Anggaran pengadaan bahan pakaian DPRD untuk empat mereka pakaian ini mencapai Rp 675 juta. Angka ini meningkat dua kali lipat dari tahun sebelumnya yang cuma berkisar Rp 312,5 juta.